Jonan Kritik Investasi Cina di Energi Baru Terbarukan Masih Minim

Senin, 13 November 2017 | 15:03 WIB
Jonan Kritik Investasi Cina di Energi Baru Terbarukan Masih Minim
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Menteri ESDM Ignasius Jonan, CEO Freeport-McMoran Copper & Gold Inc Richard Adkerson menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait divestasi saham di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (29/8).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan meminta kepada investor Cina untuk aktif menggarap investasi disektor energi baru terbarukan.

Menurut Jonan, selama investor China lebih banyak melirik bidang pertambangan mineral logam, minyak, dan batu bara.

“Terus terang setahun terakhir, saya tidak melihat aktivitas yang besar perusahaan Cina dalam bidang renewable energi di Indonesia,” kata Jonan dalam pembukaan 'Forum Energi Indonesia-Cina' di hotel JW Marriott,Jakarta Selatan, Senin (13/11/2017).

Berdasarkan catatan Jonan, perusahaan asing yang lebih aktif dalam proyek EBT berasal dari Eropa, Amerika Serikat dan Jepang. Perusahaan China didorong ikut berkontribusi.

Baca Juga: Menteri ESDM Minta Cina Aktif Investasi Energi di Indonesia

"Kebanyakan negara Eropa, Amerika dan Jepang. Nah, oleh karena itu kami sangat mendorong. Kami sangat mendorong perusahaan Cina mau terlibat dalam proyek ini. Pemerintah Indonesia memiliki target bauran energi atau energy mix, salah satunya renewable energy sebesar 23 persen di 2025," katanya.

Menurut Jonan, energi baru terbarukan saat ini semakin berkembang seiring meningkatnya kesadaran masyarakat pada kelestarian lingkungan.

“Oleh karena itu pemerintah Indonesia menyambut baik apabila ada studi dan kerjasama di bidang EBT, juga kerjasama listrik di bidang EBT," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI