Suara.com - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mengharapkan semakin banyak swasta yang terlibat dalam pembiayaan pembangunan proyek infrastruktur pada 2018 baik dalam skema pembiayaan investasi non-anggaran (PINA) ataupun kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU).
"Kami berharap tahun depan akan semakin banyak investor dalam proyek-proyek prioritas pembangunan infrastruktur khususnya di PINA ataupun KPBU," kata Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro saat membuka Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2017 di Jakarta, Rabu (8/11/2017).
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (PJMN) 2015-2019, total kebutuhan pembiayaan infrastruktur mencapai Rp4.769 triliun. Dari total anggaran tersebut, porsi anggaran pemerintah melalui APBN maupun APBD diperkirakan hanya Rp1.978,6 triliun (41,3 persen), BUMN Rp1.066,2 triliun (22,2 persen), sedangkan sisanya diharapkan dari sektor swasta sebesar Rp1.751,5 triliun (36,5 persen).
Untuk skema PINA, status sampai saat ini ada 16 proyek yang telah memasuki tahap identifikasi dengan nilai total Rp211,3 triliun, satu proyek tahap persiapan senilai Rp13,4 triliun.
Baca Juga: Bappenas Akui Denyut Infrastruktur Mulai Terasa ke Ekonomi
Rinciannya, untuk 16 proyek PINA dalam tahap identifikasi adalah pesawat turboprop R80 PT RAI total proyek, 10 proyek pembangkit listrik PT PJB, pengembangan regional Pulau Flores oleh Flores Prosperindo Ltd, pembangkit listrik diesel-gas di Pesanggaran, Bali, proyek bandara di Kulon Progo, DIY, dan dua proyek pembangunan tahap 2 Bandara Kertajati dan aerocity.
Selanjutnya, satu proyek PINA tahap persiapan adalah jalan tol PT Hutama Marga Waskita.
"Untuk 2017, kami menargetkan pembiayaan PINA 1,5 miliar dolar AS. Sedangkan untuk 2018, kami targetkan PINA 3 miliar dolar AS," ujar Bambang.
Untuk skema KPBU, sampai saat ini 12 proyek sudah dalam tahap konstruksi, sedangkan enam proyek dalam tahap transaksi, dan 27 proyek dalam tahap penyiapan, serta satu proyek sudah financial close. Untuk konstruksi sendiri, hingga kini sudah mencapai hampir 9 miliar dolar AS.
Pada 2018 pemerintah menawarkan 10 Quick Win Projects antara lain proyek manajemen sampah regional Nambo, Jalan Tol Probowangi, SPAM Bandar Lampung, Jalan Tol Serang Panimbang, Jalan Tol Selatan Jakarta-Cikampek, SPAM Jatiluhur, SPAM Semarang Barat, Jembatan Tol Suramadu, SPAM Pekanbaru, dan proyek rumah sakit Sidoarjo. Bambang berharap akan banyak investor yang masuk ke proyek-proyek tersebut.
Baca Juga: Pindah Ibukota, Bappenas Ajukan Anggaran Rp30 Miliar ke DPR
"Yang penting adalah ada 10 Quick Win Projects 2018 ini. Ini saya harapkan bisa jadi perhatian KADIN ataupun investor," ujar Bambang. (Antara)