Suara.com - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalimantan Selatan, Nurul Fajar Desira mengatakan rencana pembangunan jalan tol dari Batulicin menuju Banjarbaru merupakan salah satu infrastruktur pendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Terpadu (KEK) Batulicin.
Menurut Fajar di Banjarmasin, Kalimatan Selatan, Selasa (7/11/2017), ditetapkannya kawasan industri Batulicin, sebagai salah satu dari empat Program Strategis Nasional (PSN) Kalimantan Selatan, akan membuat daerah tersebut berkembang lebih cepat dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Mendukung percepatan pengembangan kawasan industri tersebut, tambah dia, Pemprov sedang mengusahakan percepatan pembangunan jalan tol sepanjang sekitar 100 kilometer, dari Batulicin menuju Banjarbaru.
"Jalan tersebut untuk menghubungkan, kawasan industri dengan pusat perdagangan dan pusat ekonomi daerah lainnya," katanya.
Baca Juga: Proyek Jalan Tol Banjarbaru-Batulicin Ditargerkan Kelar 2019
Menurut Fajar, diharapkan pada 2019, pembangunan jalan tol tersebut, sudah masuk dalam Detail Engineering Design (DED).
Dalam pekerjaan konstruksi DED dapat diartikan sebagai produk dari konsultan perencana, yang biasa digunakan dalam membuat sebuah perencanaan (gambar kerja) detail bangunan sipil seperti gedung, kolam renang, jalan, jembatan, bendungan, dan pekerjaan konstruksi lainnya.
"Rencana biaya pembangunan jalan tersebut cukup besar, bisa mencapai Rp2 triliun, sehingga akan dikaji lebih detail, apakah pembangunan murni oleh pemerintah, atau mengundang swasta," katanya.
Rencananya, dari 100 kilometer pembangunan jalan tersebut, untuk jalur tolnya sepanjang 58 kilometer, dan sisanya adalah jalan pendukung.
Bila jalan tersebut jadi, maka jarak Batulicin - Banjarbaru, yang sebelumnya ditempuh selama lima jam menjadi 2,5 jam.
Menurut Fajar, penetapan Batulicin sebagai PSN sangat tepat, karena daerah tersebut akan menjadi salah satu tonggak kebangkitan ekonomi Kalsel.
Rencananya, di daerah tersebut akan dikembangkan industri baja, perkebunan, industri berbasis sawit, karet dan lainnya.
Sehingga ke depan, Kalsel tidak lagi mengirim bahan mentah ke berbagai negara, tetapi sudah bahan jadi.
"Program ini akan membawa dampak ikutan yang luar biasa, bukan hanya penyerapan tenaga kerja lokal yang cukup besar, juga pertumbuhan ekonomi di sekitar lokasi khususnya juga di Kalsel," katanya.
Terkait lahan serta badan usaha, sudah siap, kini tinggal pengembangan infrastruktur, jalan, listrik penyediaan air bersih dan lainnya, yang bakal terus dibenahi dan dikembangkan.
"Kita akan menuju pada program hilirisasi industri, dan ini akan sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi Kalsel di masa akan datang," katanya. (Antara)