Suara.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menargetkan Indonesia bisa swasembada bawang putih pada 2019, setelah sebelumnya berhasil swasembada beberapa komoditas, yakni padi, jagung, bawang merah, cabai.
"Bawang putih sebelumnya diproyeksikan untuk swasembada tahun 2033, namun dipercepat ke 2019. Artinya ada percepatan 14 tahun," kata Mentan dalam sambutan tertulis yang disampaikan Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Prihasto Setyanto di Temanggung, dikutip dari Antara, Selasa (7/11/2017).
Ia menyampaikan hal tersebut usai penanaman bawang putih serentak di tiga lokasi sentra utama bawang putih, yakni Temanggung, Magelang, dan Lombok Timur yang dipusatkan di Desa Tanggulanom, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Menurut dia percepatan target ini tentu telah melalui kalkulasi dan pertimbangan yang cermat sehingga pihaknya minta kerja keras dan kerja cerdas semua pihak terkait agar target tersebut benar-benar dapat tercapai.
Ia mengatakan sebagaimana diketahui pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian terus gencar mendorong pencapaian swasembada untuk beberapa komoditas strategis.
"Padi, jagung, bawang merah, cabai alhamdulillah telah mampu dicapai, bahkan untuk bawang merah tidak hanya mampu berswasembada, namun juga sanggup melakukan ekspor," katanya.
Ia menuturkan bulan Agustus-Oktober 2017 kita telah melakukan ekspor bawang merah melalui Brebes, Surabaya, Malaka, dan Enrekang," katanya. Mentan menargetkan dari Agustus hingga Desembner 2017 bisa ekspor bawang merah sebanyak 6.700 ton ke Thailand, Singapura, Filipina, dan Timor Leste.
Ia menuturkan dalam berbagai kesempatan selalu menyampaikan bahwa target swasembada bawang putih itu sebenarnya dapat dicapai dengan relatif lebih mudah, berbeda dengan padi, jagung, dan kedelai yang memerlukan lahan jutaan hektare untuk swasembada.
Menurut dia hanya butuh lahan seluas 60.000 hektare bawang putih untuk konsumsi dan 13 ribu hektare untuk produksi benih, sehingga total lahan yang diperlukan seluas 73.000 hektare untuk mencapai swasembada.
"Kita harus optimistis karena kenyataannya dalam sejarah menunjukkan bahwa Indonesia pernah mengalami kejayaan bawang putih di era 1990an di mana luas tanaman bawang putih pada waktu itu mencapai 22.000 hektare dengan produksi sekitar 153.000 ton, meskipun pada akhirnya semakin merosot akibat gempuran bawang putih impor.
Ia menuturkan tahun ini pemerintah melalui APBN Perubahan 2017 mengalokasikan anggaran untuk penanaman bawang putih seluas 3.150 hektare di delapan kabupaten, yaitu kabupaten Solok, Bandung, Tegal, Magelang, Temanggung, Malang, Lumajang, dan Lombok Timur.
"Pada tahun 2018 alokasi APBN maupun APBN Perubahan, kami upayakan bisa ditingkatkan kembali, seiring dengan meningkatnya minat dan komitmen dari petani dan Dinas Pertanian kabupaten. Saya minta tolong dan dicatat dan dievaluasi daerah mana saja yang berkomitmen mendukung program pembangunan khususnya swasembada bawang putih ini," katanya.