Badan Pusat Statistik melaporkan, konsumsi rumah tangga di kuartal III 2017 tercatat sebesar 4,93 persen.
“Angka ini mengalami perlambatan jika dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 4,95 persen. Sementara pada kuartal III-2016, konsumsi rumah tangga mampu tumbuh 5,01 persen,” kata Kepala BPS Kecuk Suhariyanto, saat konferensi pers di kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2017).
Kecuk mengatakan, perlambatan tersebut disebabkan oleh adanya pergeseran pola konsumsi dari non-leisure ke leisure.
Baca Juga: Inilah Faktor Pendorong Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal III 2017
“Di sana konsumsi non-leasure melambat sejak kuartal III-2016, sementara untuk leasure-nya seperti resto hotel rekreasi dan kebudayaan lebih tinggi dari kuartal yag sama tahun lalu," katanya.
Menurut Kecuk, hal tersebut perlu diwaspadai karena mempengaruhi konsumsi masyarakat. "Perlu diwaspadai, peran media sosial, peran anak muda, tarif wisata yang tidak mahal, akan berpengaruh ke lifestyle," katanya.
Sedangkan, Pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal kali ini didorong oleh sektor utama yakni transportasi dan komunikasi 5,85 persen restoran dan hotel 5,52 persen, dan kelompok kesehatan dan pendidikan 5,38 persen.