Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah meresmikan program BBM Satu Harga Kecamatan Nusa Penida di Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, Sabtu (4/11/2017). Ini menjadi titik ke-27 dari program BBM Satu Harga.
Anggota Komite BPH Migas M. Ibnu Rizal mengatakan BBM Satu Harga adalah sebuah kebutuhan yang tidak tergantikan.
"BBM Satu Harga ini adalah suatu keniscayaan, suatu kebutuhan. Beberapa tahun yang lalu di daerah bukan cuma harganya mahal, tapi nggak ada barangnya. Itu yang jadi persoalan. Kalo sekarang, di penyalur itu harganya sama di luar penyalur atau di pengecer mungkin harganya berbeda. Nah itu yang harus kita atur mekanismenya, tapi paling tidak barangnya ada. Itu akan secara bertahap kita perbaiki," kata Ibnu dalam peresmian tersebut.
Dengan diresmikannya SPBU Kompak ini, masyarakat Nusa Penida kini mendapatkan tambahan pasokan BBM dengan jarak yang lebih dekat, yakni hanya 150 meter dari Pelabuhan Nusa Penida.
Baca Juga: Pengamat Minta PT Vivo Juga Ditugaskan Jual BBM Satu Harga
Sebelumnya, 2 SPBU lain telah beroperasi namun berjarak sekitar 6 dan 15 kilometer dari pelabuhan.
“Tentunya hal tersebut akan meringankan beban masyarakat yang selama ini kesulitan dalam membeli BBM,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Klungkung pun yakin bahwa SPBU ini akan mendukung perkembangan sektor pariwisata. Sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Nusa Penida.
Melalui program BBM Satu Harga, Pemerintah bersama Pertamina berkomitmen untuk terus menambah jumlah lembaga penyalur BBM di seluruh Indonesia. Ini merupakan salah satu agenda prioritas pemerintahan Jokowi-JK yang termasuk dalam Nawacita membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Baca Juga: ESDM Akan Kebut Sistem BBM Satu Harga