Mau Jadi Teladan Finansial Buat Anak? Jangan Lakukan Hal-hal Ini!

Sabtu, 04 November 2017 | 08:00 WIB
Mau Jadi Teladan Finansial Buat Anak? Jangan Lakukan Hal-hal Ini!
Ilustrasi ibu dan anak.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Coba yuk, sebagai orangtua kita evaluasi diri. Jika masih melakukan hal-hal di bawah ini, jangan harap bisa jadi teladan soal finansial buat anak-anak.

Selalu memberi uang saat anak meminta
Memberi uang sering dianggap orangtua sebagai salah satu bentuk kasih sayang dan perhatian. Padahal bagi anak-anak yang masih usia sekolah, mereka masih belum bisa menggunakan uang secara bijak.

Memanjakan anak dengan memberi uang setiap mereka minta akan membuat ini menjadi kebiasaan. Alhasil, mereka pun berpikir bisa minta uang berapa pun, kapan pun, dan untuk apa pun. Kalau diteruskan, bisa jadi anak tumbuh menjadi pribadi yang kurang bisa menghargai yang namanya duit.

Memperlihatkan gaya belanja yang konsumtif di depan anak
Tanpa sadar, orangtua mengabaikan kemampuan anak untuk melihat dan meniru. Ingat kutipan "children see, children do". Saat sedang belanja, baik di supermarket atau pusat perbelanjaan, orangtua seringkali asyik beli ini-itu. Sementara si anak mengamati perilaku belanja mereka.

Padahal, mereka merekam aktivitas tersebut dengan baik. Akibatnya, mereka menganggap bahwa sah-sah saja membeli apa pun yang diinginkan, tanpa mempertimbangkan apakah hal itu berguna.

Kalau kamu sering main gesek kartu kredit asal belanja, bukan tidak mungkin nanti anakmu pun akan tumbuh jadi pribadi yang boros saat dewasa.

Hobi ngutang
Ketika sering pinjam uang atau berutang, apalagi ini dilakukan di depan anak, maka siap-siap saja kalau anakmu menerapkan kebiasaan yang sama. Ini bisa bermula dari pinjam uang ke teman untuk jajan, ngutang ke warung sekolah, sampai akhirnya ketika dewasa sering ngutang ke bank.

Beri pengertian kepada mereka bahwa utang adalah hal yang nggak baik. Secara nggak langsung, ini juga mengajarkan mereka untuk menahan diri membeli sesuatu yang nggak sesuai dengan kemampuan.

Memanjakan dengan hadiah
Ketika anak berulang tahun atau mendapatkan ranking pertama di kelas, mungkin bisa menjadi momentum yang tepat untuk memberikan hadiah. Tapi kalau hanya karena mendapatkan nilai baik untuk tes mingguan atau sekadar mencatat waktu paling cepat dalam latihan maraton, berikan apresiasi atau pujian saja sudah cukup.

Mengapresiasi anak dengan reward memang penting, tapi pilih yang mana yang benar-benar sebuah pencapaian. Jika dibiasakan, anak bisa menjadi gila materi dan hanya ingin berprestasi karena diberikan hadiah saja.

Selalu bikin pesta ultah dengan mewah
Menyelenggarakan pesta ulang tahun besar-besaran akan menanamkan pikiran kepada anak bahwa itu merupakan hal yang lumrah, bahkan wajib. Kalau memang sanggupnya bikin pesta sederhana, kenapa harus memaksa diri menggelar yang serba mewah?

Ajarkan gaya hidup sederhana kepada anak sejak dini. Salah satunya dengan perayaan yang tidak berlebihan. Selalu ingatkan kata pepatah "hemat pangkal kaya".

Siapa sih yang mau anak-anaknya nanti hidup susah karena nggak bijak mengelola keuangan? So, sedari dini, didiklah anak-anak dengan kasih sayang yang sewajarnya, terlebih soal keuangan.

Baca juga artikel DuitPintar lainnya:

Tips Kasih Pendidikan Keuangan Buat Anak Generasi Milenial

Mengajari Anak Mengelola Keuangan Bisa Sambil Belanja Bulanan

Anak Beranjak Remaja Bikin Keuangan Orangtua Kembang Kempis? Coba 7 Cara Ini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI