5 Hal yang Harus Dipahami Pengantin Baru agar Keuangan Sehat

Kamis, 02 November 2017 | 20:00 WIB
5 Hal yang Harus Dipahami Pengantin Baru agar Keuangan Sehat
Ilustrasi pengantin baru.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu inti pernikahan adalah bekerja sama antara suami dan istri dalam hidup. Tanpa keterbukaan, mana mungkin suami-istri bisa hidup berdampingan dengan harmonis.

Ada beberapa hal yang perlu kita pahami soal keuangan rumah tangga ketika sudah menikah. Berikut ini dijelaskan 5 di antaranya:

Bagaimana merencanakan keuangan keluarga?
Sebelum pusing mikirin katering dan lokasi pernikahan, kemukakan topik soal rencana keuangan keluarga dulu.

Apakah punya utang? Kalau punya, berapa, dan kapan jatuh tempo. Penghasilan berapa? Apakah ada kerjaan sampingan?

Tiap individu juga mesti memberikan tujuan finansial jangka pendek, menengah, dan panjang. Kamu dan pasangan kemudian membicarakan kesamaan dan perbedaan tujuan tersebut.

Apa keputusan finansial pertama yang harus diambil pengantin baru?
Setelah mendiskusikan tujuan plus kondisi keuangan pribadi, termasuk utang-utang jika ada, selanjutnya adalah menentukan keputusan finansial bersama. Seharusnya ada perubahan dalam finansial, dari sebelum ke sesudah menikah.

Dari sebelumnya punya nomor pokok wajib pajak sendiri, kini mau digabung, misalnya. Penggabungan ini selain lebih ringkas dalam pengurusan pajak, bisa menghemat pengeluaran juga. Kemudian, apakah rekening bank mau digabung, atau tetap dibikin terpisah.

Mau punya anak kapan?
Sebelum memutuskan punya anak, siapkan rencana keuangan mencakup biaya pemeriksaan kehamilan hingga persalinan, juga kebutuhan bayi mulai dari popok sampai bedak dan sampo bayi. Yang nggak kalah penting, biaya pendidikan anak juga mesti direncanakan.

Bagaimana membayar biaya pendidikan anak?
Masalah biaya pendidikan anak mestinya sudah diputuskan sebelum memiliki anak. Ada beberapa pilihan yang bisa diambil untuk menentukan bagaimana membayar biaya pendidikan anak.

Di antaranya, lewat tabungan pendidikan atau asuransi pendidikan. Keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Bicarakan dengan pasangan untuk memilih mana yang dianggap terbaik. Yang jelas, biaya pendidikan selalu naik tiap tahun. Makin cepat direncanakan makin baik, karena dana bisa dikumpulkan sedari dini.

Kalau bercerai bagaimana?
Nggak ada salahnya juga membicarakan kemungkinan terburuk ini dengan pasangan. Biasanya, masalah ini dibahas dalam perjanjian pranikah. Di dalamnya diatur bagaimana urusan pembagian harta, utang yang belum terbayar, hingga kebutuhan anak.

Apakah harta dibagi sama rata, atau warisan dari tiap-tiap pasangan dipisah, misalnya. Selain itu, apakah utang dilunasi menggunakan harta bersama sebelum bercerai, atau dicicil bareng-bareng.

Saatnya kita membuang jauh-jauh pikiran tabu membicarakan keuangan dalam membina rumah tangga. Bila nggak direncanakan sejak dini, bisa fatal akibatnya.

Salah satu motor penggerak bahtera rumah tangga adalah kondisi finansial yang solid. Tanpa kerja sama tiap-tiap individu dalam pasangan, mustahil bisa mewujudkan keluarga yang mapan secara finansial.

Baca juga artikel DuitPintar lainnya:

NPWP Gak Wajib Buat Wanita Menikah, Kok Bisa?

Raffi Ahmad-Nagita Slavina Bikin Perjanjian Pranikah, Kalau Kamu?

Ayo Pasangan Baru Menikah, Simak Cara Mengatur Keuangan Ini

Published by

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI