Suara.com - Memiliki rencana untuk memulai bisnis yang baru, Anda mungkin akan sangat bersemangat dan begitu menggebu-gebu dengan sejumlah rencana jitu. Hal ini sangat wajar, terutama kalau ini akan menjadi bisnis pertama bagi Anda. Bagaimana pun juga kebanyakan bisnis yang sukses adalah bisnis yang direncanakan dengan matang sejak awal.
Di antara sejumlah rencana bisnis yang dimiliki, pastikan Anda juga memiliki rencana yang tepat untuk keuangan bisnis. Jangan sampai Anda menjalankan bisnis tanpa perhitungan keuangan yang tepat. Sebab hal ini akan sangat berisiko dan bisa saja menimbulkan masalah setiap saat bagi bisnis tersebut.
Keuangan akan menopang semua kegiatan bisnis yang Anda jalankan. Artinya, jika keuangan terganggu, semua lini dalam bisnis bisa saja menjadi lumpuh total. Untuk itu, mulailah rencanakan keuangan bisnis dengan tepat sejak awal supaya semua rencana bisnis yang disusun bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Berikut ini adalah cara merencanakan keuangan bisnis yang bisa diterapkan dalam bisnis Anda.
1.Berapa Modal yang Akan Dibutuhkan?
Untuk menentukan nilai ini, Anda mungkin saja harus melakukan banyak perhitungan terlebih dahulu. Modal bisnis merupakan semua dana yang akan dibutuhkan untuk mendirikan bisnis dan menghidupi bisnis tersebut hingga bisa menghasilkan pendapatan nantinya. Artinya, Anda harus menghitung tiap-tiap jumlah dana yang dibutuhkan dalam setiap proses sampai akhirnya kelak bisnis tersebut bisa mendatangkan penjualan. Setidaknya, komponen berikut inilah yang harus dipersiapkan sejak awal dalam keuangan.
• Biaya mendirikan/membangun bisnis
Apa pun jenis bisnis yang akan dijalani nanti, baik itu yang berbasis online ataupun offline, Anda tetap akan membutuhkan sejumlah biaya untuk membangunnya dengan baik. Besaran biaya ini tentu akan sangat berbeda-beda, tergantung pada skala bisnis dan bidang yang akan dipilih nanti. Misalnya, kalau Anda membangun bisnis layanan jasa berbasis online, setidaknya Anda akan membutuhkan beberapa komponen biaya berikut, seperti membangun website, mengurus perizinan, biaya maintenance, dan yang lainnya.
• Biaya operasional
Bisnis tentu tidak akan langsung menghasilkan. Sebab dibutuhkan proses untuk membangun dan membuatnya bisa berjalan dengan baik terlebih dahulu hingga akhirnya bisnis ini bisa mendatangkan pendapatan. Namun, meskipun bisnis belum menghasilkan, bisnis ini akan tetap membutuhkan sejumlah biaya untuk menjalankannya dan biaya inilah yang disebut biaya operasional. Sejumlah biaya operasional ini juga harus Anda siapkan dalam komponen modal awal agar bisnis tetap berjalan lancar sejak awal meskipun penjualan belum terjadi.
Untuk menghitung biaya operasional ini, Anda harus memiliki perhitungan yang detail terhadap berbagai biaya yang akan dikeluarkan dalam menjalankan bisnis (di luar biaya pembangunannya). Selain itu, hitung juga masa/waktu yang akan dibutuhkan bisnis Anda untuk bisa menghasilkan angka penjualan. Sebab selama tidak ada penjualan maka Anda juga tidak akan memiliki pemasukan dan Anda masih membutuhkan modal untuk menjalankannya.
2.Dari Mana modal Anda?
Setelah jumlah modal yang Anda butuhkan diketahui dengan jelas, mulailah menyusun rencana mengenai sumber modal itu sendiri. Jika Anda memiliki modal yang cukup sebagai modal awal, itu akan sangat baik dan Anda segera bisa mengalokasikannya.
Namun, jika ternyata kekurangan/tidak memiliki modal, Anda bisa mempertimbangkan untuk meminjam dari pihak ketiga atau bahkan mengajak pihak ketiga bergabung di dalam bisnis Anda. Kalau memilih opsi yang terakhir, pastikan Anda memiliki perjanjian kerja sama yang jelas dan rinci sejak awal supaya tidak terjadi masalah/persengketaan nantinya.