BPJT Klaim 92 Persen Pengguna Jalan Tol Sudah Gunakan e-Money

Senin, 30 Oktober 2017 | 17:31 WIB
BPJT Klaim 92 Persen Pengguna Jalan Tol Sudah Gunakan e-Money
Gerbang tol nontunai di Senayan, Jakarta, Jumat (27/10). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Herry Trisaputra Zuna mengklaim, hingga 27 Oktober 2017, sebesar 92 persen pengguna jalan tol sudah menggunakan uang elektronik atau e-Money.

"Jadi untuk nasional tinggal 8 persen. Ini tinggal dua hari, jadi 8 persen itu kita harapkan semua akan menggunakan uang elektronik," kata Herry di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Senin (30/10/2017).

Sementara itu, untuk wilayah Jabodetabek, menurutnya sudah mencapai 95 persen pengguna jalan tol yang menggunakan e-money. Sedangkan untuk wilayah Jawa yang non-Jabodetabek mencapai 88 persen, sedangkan di luar Jawa mencapai 77 persen.

Seperti diketahui, penerapan program wajib transaksi nontunai di semua jalan tol hanya menyisakan waktu satu hari lagi. Masyarakat tak lagi bisa bayar tunai di gardu tol mulai 31 Oktober 2017.

Herry mengatakan, saat ini ada empat ruas jalan tol yang sudah menerapkan 100 persen transaksi nontunai. Ruas jalan tol tersebut antara lain adalah Bogor Ringroad, JORR W1, Surabaya-Gresik, serta Bali Mandara.

Herry mengungkapkan, penetrasi terbesar terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi yang mencapai 92 persen. Sedangkan penetrasi di luar Jabodetabek mencapai 79 persen, dan di luar Pulau Jawa 74 persen.

"Memang kalau di daerah persentasenya masih kecil, tapi akan kami genjot terus agar mengalami kenaikan," katanya.

Secara peralatan, kata Herry, program transaksi nontunai didukung dengan gardu tol nontunai sebanyak 70 persen. Adapun sisanya menggunakan gardu tol hybrid yang bisa melayani transaksi tunai dan nontunai.

Herry menuturkan bahwa pemerintah dan Bank Indonesia akan terus meningkatkan evaluasi hingga program ini diterapkan. Fasilitas isi ulang dan penyediaan kartu elektronik menjadi salah satu perhatian dari pemerintah, agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik ke masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI