Kejar Swasembada Pangan, Wapres JK Minta Produksi Pangan Digenjot

Adhitya Himawan Suara.Com
Senin, 30 Oktober 2017 | 14:55 WIB
Kejar Swasembada Pangan, Wapres JK Minta Produksi Pangan Digenjot
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) membuka pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (27/4/2017). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa Indonesia harus meningkatkan produktivitas pangan kurang lebih tiga persen per tahun, untuk mencapai keberlanjutan dan swasembada pangan.

Dalam pidato kunci pada Forum Pangan Asia-Pasifik, Kalla mengatakan bahwa pemerintah mencatat beberapa tantangan yang dihadapi, antara lain adanya konversi lahan pertanian menjadi kawasan industri dan perumahan sebesar 1,5 persen per tahun dari total lahan yang tersedia.

"Kita mengetahui bahwa setiap tahun konversi lahan pertanian ke lahan industri dan perumahan kurang lebih 1,5 persen, penduduk bertambah juga 1,5 persen per tahun. Jadi, setidak-tidaknya, untuk keberlanjutan di Indonesia, harus ada peningkatan produktivitas di atas tiga persen," kata Kalla, di Jakarta, Senin (30/10/2017).

Baca Juga: JK Ungkap Impor Kebutuhan Pangan Sah Dilakukan

Kalla menambahkan, persoalan pangan merupakan bahan diskusi jangka panjang. Beberapa kali Indonesia juga menghadapi tantangan terkait luasan lahan, jumlah penduduk dan juga peralihan lahan, namun bisa dihindari dengan adanya penerapan teknologi pangan.

"Itu semua bisa diatasi dengan teknologi, baik itu teknologi pangan, yang memungkinkan kita semua memenuhi kebutuhan pangan itu dengan baik, walaupun belum sempurna," ujar Kalla.

Menurut Kalla, tantangan kedepan adalah bagaimana untuk meningkatkan teknologi bidang pangan, dalam upaya untuk meningkatkan kualitas maupun produktivitas pangan, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dunia.

Forum Pangan Asia-Pasifik tersebut diharapkan bisa membentuk kerja sama antar masing-masing pemangku kepentingan dalam memenuhi kriteria keamanan pangan, keberlanjutan dan kualitas pangan.

Dalam Forum Pangan Asia-Pasifik tersebut, akan mempertemukan seluruh pemangku kepentingan bidang kesehatan, lingkungan hidup, dan sistem pangan. Forum tersebut bersifat informal dan bukan untuk menghasilkan sebuah komitmen, kesepakatan bersama atau sebuah kebijakan dalam hasil akhirnya.

Baca Juga: Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Pangan Asia Pasifik Pertama

Namun, masing-masing negara akan menindaklanjuti hal-hal yang telah dibahas, dengan melakukan aksi nyata dan melaporkan pada forum selanjutnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI