Johny Raha, Pemilik Kedai Kopi Uncle John

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 27 Oktober 2017 | 20:37 WIB
Johny Raha, Pemilik Kedai Kopi Uncle John
Ilustrasi cara mengolah pengaruhi rasa kopi (shuttestock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pemilik kedai kopi "Uncle John" Johny Raha menyebarkan inspirasi bisnis kepada mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jawa Tengah, pada kegiatan kuliah umum bertema "Dinamis di Era Milenium".

"Melalui kegiatan ini saya hanya ingin memotivasi para mahasiswa dan 'sharing' mengenai pengalaman saat berkarir di perusahaan hingga menjadi 'owner' perusahaan," kata Johny yang merupakan alumni Fakultas Pertanian UNS angkatan tahun 1976 tersebut di Solo, Jawa Tengah, Jumat (27/10/2017).

Pada kesempatan tersebut, ia menceritakan saat Timor Timur masih berada di pangkuan RI, tepatnya tahun 1982 Johny yang merupakan lulusan Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UNS tersebut sudah mulai mengembangkan perkebunan kopi arabika di daerah tersebut.

Baca Juga: Badan Usaha Yusuf Mansur Akhirnya Resmi Dapat Izin OJK

"Awalnya saya terjun ke kopi karena bekerja di salah satu perusahaan yang mempunyai lebih dari 100 hektare lahan kopi. Sedikit demi sedikit saya mulai belajar secara spesifik tentang agronomi kopi, pascapanen, roasting hingga "cupping" agar kopinya lolos uji mutu dan menghindari klaim dari para pembeli di luar negeri," katanya.

Menurut dia, selama karirnya di dunia kopi pecinta kopi robusta tersebut mendalami roasting. Ia mengatakan selama dua tahun ia membuka semua literatur tentang cara kerja mesin roasting walaupun latar belakang ilmunya sama sekali tidak bersentuhan dengan studi teknik.

Johny mulai membongkar pasang dan mempelajari secara detail cara kerja semua mesin roasting baik yang menggunakan sistem semburan udara panas dan pemanasan langsung atau kombinasi keduanya.

"Momen ini sekaligus menjadi titik awal saya sebagai produsen mesin roasting dalam negeri. Di tahap awal saya memproduksi mesin dengan kapasitas 15 kilogram kopi," katanya.

Melalui kisah hidupnya tersebut, ia mengajak para siswa untuk tidak berdiam diri di era milenium ini.

Baca Juga: Yusuf Mansur, Dari Dakwah Merambah Dunia Bisnis

"Pada dasarnya manusia harus bisa berubah dengan segala tantangan yang harus dihadapi sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi informasi," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI