Namun, pola cuaca yang menguntungkan, pasokan yang cukup baik untuk pasar pangan global, dan harga pangan dunia yang relatif rendah tidak selalu berarti terwujudnya ketersediaan pangan. Kondisi kekeringan di beberapa wilayah yang diperkirakan terburuk dalam 60 tahun terakhir, telah menyebabkan kegagalan panen seperti di Ethiopia, Somalia dan Kenya dan menyebabkan kekurangan pangan yang parah.
Selain itu, konflik di Sudan Selatan, Yaman dan Nigeria telah mendorong jutaan orang meninggalkan rumah mereka dan jutaan lainnya membutuhkan makanan darurat. Dengan kondisi itu, meski harga untuk komoditas pertanian, termasuk komoditas pangan dan bahan baku, diperkirakan sedikit turun pada 2017, harga-harga tersebut akan kembali meningkat.
Laporan "Commodity Markets Outlook" ini memberikan analisis rinci pasar untuk kelompok komoditas utama, termasuk energi, logam, pertanian, logam mulia, dan pupuk. Publikasi ini mencakup perkiraan harga sampai 2030 untuk lebih dari 45 komoditas serta menyediakan data harga historis dan penawaran, permintaan, dan neraca perdagangan untuk sebagian besar komoditas. (Antara)
Baca Juga: Luhut Jelaskan Soal Gunung Agung Pada IMF dan Bank Dunia