Suara.com - Badan Pengawas Jalan Tol mencatat penerapaan transaksi non tunai di gardu tol secara nasional sudah mencapai 90 persen.
"Posisi per hari ini mestinya lebih besar lagi," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna fi Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2017).
Penerapan program wajib transaksi non tunai di semua jalan tol hanya menyisakan waktu satu pekan. Masyarakat tak lagi bisa bayar tunai mulai 31 Oktober 2017.
Herry mengatakan saat ini ada empat ruas jalan tol yang sudah menerapkan 100 persen transaksi nontunai. Ruas jalan tol tersebut antara lain Bogor Ringroad, JORR W1, Surabaya-Gresik, dan Bali Mandara.
Baca Juga: Bank Jatim Terlibat Pembiayaan Jalan Tol Surabaya - Banyuwangi
Herry mengungkapkan penetrasi terbesar terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang mencapai 92 persen. Sedangkan penetrasi di luar Jabodetabek 79 persen dan di luar Pulau Jawa 74 persen.
“Memang kalau di daerah presentasenya masih kecil tapi akan kami genjot terus agar mengalami kenaikan,” katanya.
Secara peralatan, kata Herry, program transaksi nontunai didukung dengan gardu tol nontunai 70 persen. Adapun sisanya menggunakan gardu tol hybrid yang bisa melayani transaksi tunai dan nontunai.
Herry menuturkan pemerintah dan Bank Indonesia akan terus meningkatkan evaluasi hingga program ini diterapkan. Fasilitas isi ulang dan penyediaan kartu elektronik menjadi salah satu perhatian dari pemerintah agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik ke masyarakat.
Baca Juga: Pembangunan Jalan Tol Becakayu Capai 45,61 Persen