Pengerjaan Proyek LRT di Jakarta Terkendala Hujan

Kamis, 26 Oktober 2017 | 19:46 WIB
Pengerjaan Proyek LRT di Jakarta Terkendala Hujan
Pekerja menyelasaikan proyek pembangunan Light Rapid Transit (LRT) di sepanjang Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta, Rabu (4/10). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Direktur Utama PT Jakpro, Satya Heraghandi mengatakan tiga proyek prioritas untuk mendukung kesuksesan pelaksanaan event Olahraga terbesar di Asia Tenggara tahun 2018 masih terus dikerjakan. Berbeda dengan pengerjaan proyek Velodrome dan equistrian yang tidak menemui kendala, pengerjaan proyek Light Rail Transit justru sebaliknya.

"Kita menghadapi kendala atau challenge di LRT. Karena masih bulan lalu kita lebih cepat daripada jadwal, bulan ini ada sedikit keterlambatan. Begitu musim hujan tiba, mobiliasi menjadi lebih berat," kata Satya di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (26/10/2017).

Satya mengatakan pengerjaan arena balap sepeda dan kuda sudah rampung di atas 50 persen. Dia mengatakan pengerjaan terhadap kedua proyek tersebut justru lebih cepat dari waktu yang ditargetkan.

Baca Juga: Kemenhub: Akhir Oktober, Konstruksi LRT Sumsel 68 Persen

"Sebagaimana tadi kita laporkan, velodrome progresnya sejauh ini tetap diatas jadwal. Lebih cepat daripada jadwal. Angkanya ini kita akan berikan secara lengkap. Sekitar 60 sekian sampai 70 persen. Kemudian equistrian juga sudah mencapai 85-86 persen. Lebih cepat dari jadwal," katanya.

Menghadapi kendala yang muncul, khususnya pengerjaan proyek LRT, Satya sudah menyampaikannya kepada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno. Diharapkan dengan laporan tersebut, ada jalan keluar yang bisa ditemukan agar proyeknya tetap selesai tepat waktu.

"Tadi disampaikan kepada Gubernur dan Wagub, bagaimana langkah yang diperlukan untuk bisa tetap tune in pada schedule yang sudah ditentukan. Bahkan Pak wagub ingin kita punya spare waktu, kalau janji Agustus, kalau bisa bulan Juli sudah siap semua. Dan kalau janji Juni, Mei udah siap semua. Kita akan carikan waktu dengan inovasi-inovasi supaya ini smua bisa dipenuhi," kata Satya.

Sementara untuk mempercepat pengerjaan proyek yang ditekankan oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla itu, Satya berusaha untuk mempercepatnya. Seperti velodrome yang saat ini prmbangunan atapnya sebagian besar sudah dimulai, maka yang difokuskan adalah soal bagaimana membran-membrannya secepat mungkin ditutup.

"Termasuk menambah shift disitu. Kalau membrannya sudah ditutup, relatif bawahnya sudah aman. Karena kita prediksi, supaya Desember tidak lagi ada pekerjaan yang terbuka. Dan dengan itu risiko hujan dan sebagainya tidak ada," katanya.

Baca Juga: Alat Berat Proyek LRT Jatuh, Anies: Kami Tanggung Jawab

Sementara percepatan pengerjaan equistrian, Satya mengatakan tidak menemukan kendala yang berarti. Sebab, pada bulan Desember 2017 diprediksikan hasilnya sudah bisa dilihat.

"Untuk LRT, kita sedang melalukan proses-proses engineering. Karena ini terkait mobilisasi yang ketika macet, barang-barang yang harus kita pasang itu sulit untuk masuk ke area sana. Karena memang daerah padat . Tapi kita tetap akan mengejar ketertinggalan sekitar dua persen," kata Satya.

Kendati demikian, Satya mengaku optomis pengerjaan proyek dapat sesuai jadwal. Dia juga mengaku tidak bermasalah dengan dana dalam pengerjaan proyek-proyek tersebut.

"Melihat kendala, tentunya kita sepakat itu tidak sekadar bilang iya, tapi ada hitungan. Yang juga akan kita carikan jalannya. Jadi safe kita akan tambah. Dan alat-alat di lapangan," kata Satya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI