“Harapan kami kiranya seluruh stakeholder industri penerbangan dan pemerintah dapat membangun sinergi yang lebih intensif lagi untuk menjadikan penerbangan Indonesia dapat terus menjadi tuan rumah di dalam negeri," katanya.
Dalam sesi diskusi juga mengemuka berbagai pemikiran mulai dari perlunya membangun “common sense”, kolaborasi intensif Airline dan airport, kerjasama infrastrktur (infrastructure sharing) hingga pembentukan dewan penerbangan nasional yang mensinergikan langkah-langkah strategis & operasional, serta Airport Operation Control Center yang mengatasi berbagai kendala di bandara.
Sejalan dengan perkembangan INACA dan program-program yang telah dilaksanakan, maka “Rapat Umum Anggota INACA Tahun 2017” ini diharapkan dapat menjadi ajang untuk evaluasi atas program dan kegiatan yang telah dilaksanakan, mendiskusikan berbagai isu dan masalah yang dihadapi industri penerbangan saat ini dan di masa mendatang, serta memformulasikan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan ke depan.
Rapat Umum Anggaran INACA tersebut dibuka oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan menghadirkan sejumlah pakar ekonomi seperti ekonom UGM Tony Prasetiontono M.Sc Phd, sebagai Speaker, serta beberapa panelis seperti Ikhwan Hakim ST, MSC Phd (Direktur Transportasi Badan Perencana Pembangunan Nasional), M. Asrori (Komisaris Utama Angkasa Pura I), Muhammad Awaluddin (Direktur Utama Angkasa Pura II), M. Arif Wibowo (Managing Director Airfast Indonesia), dan Mr. Lucas Chaumontet (The Boston Consulting Group).
Baca Juga: SMK Penerbangan Angkasa Raih Piala Pangdam V Brawijaya