Kemenhub: Akhir Oktober, Konstruksi LRT Sumsel 68 Persen

Kamis, 26 Oktober 2017 | 17:13 WIB
Kemenhub: Akhir Oktober, Konstruksi LRT Sumsel 68 Persen
Pembangunan LRT di Kota Palembang, Sumatera Selatan. [Antara/Nova Wahyudi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan terus bergiat menyelesaikan pembangunan Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan. Pembangunan LRT Sumatera Selatan merupakan amanah dari Perpres Nomor 116 Tahun 2015 yang telah diubah dengan Perpres 55 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit di Provinsi Sumatera Selatan, yang menugaskan PT.Waskita Karya (Persero) Tbk, sebagai pelaksana Pembangunan Prasarana Kereta Api Ringan/LRT di Sumatera Selatan.

PPK Pembangunan Prasarana LRT Sumatera Selatan, Suranto mengatakan,"Akhir Oktober ini, progres fisik pembangunan LRT Sumsel ini telah mencapai ±68 persen. Kami bekerja 3(shift) dengan tidak mengenal libur agar LRT Sumsel ini dapat diselesaikan sesuai dengan target waktu yaitu Juni 2018,” kata Suranto, PPK Pembangunan Prasarana LRT Sumatera Selatan dalam keterangan tertulis, Kamis (26/10/2017).

Pekerjaan pembangunan LRT Sumsel telah dimulai sejak tahun 2015, dibiayai dengan APBN meliputi pekerjaan konstruksi dan pekerjaan supervisi. Pekerjaan LRT Sumsel dibagi atas lima zona pekerjaan untuk mempercepat penyelesaian pembangunan LRT Sumsel. Dengan panjang jalur kereta api ± 23 Km, menggunakan lebar jalur rel 1067mm dan third rail electricity 750 VDC, LRT Sumsel akan menghubungkan Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin menuju kawasan sport city Jakabaring. Kawasan ini akan digunakan sebagai venue untuk perhelatan Asian Games tahun 2018, hingga Depo LRT yang berada di Ogan Permai Indah.

"Selain itu LRT Sumsel ini dilengkapi dengan 13 stasiun, 1 depo dan 9 gardu listrik," ujarnya.

Baca Juga: Alat Berat Proyek LRT Jatuh, Anies: Kami Tanggung Jawab

Untuk pembangunan LRT Sumsel ini, Pemerintah menggunakan teknologi slab track pada saat pemasangan jalur rel LRT Sumsel. Penggunaan teknologi slab track ini merupakan yang pertama kalinya digunakan untuk pembangunan Jalur KA di Indonesia. Suranto mengungkapkan pemilihan metode slab track ini untuk efisiensi perawatan setelah LRT nanti beroperasi. Dari lima zona pembangunan LRT Sumsel, empat zona sudah dan sedang dipasang rel, sedangkan zona II masih dalam proses. Selain itu untuk melintasi Sungai Musi yang membelah kota Palembang, Pemerintah juga membangun Jembatan LRT Sungai Musi sepanjang ±445 M.

"Posisi Jembatan LRT yang berdampingan dengan Jembatan Ampera membuat penumpang yang nantinya naik LRT dapat menikmati pemandangan Sungai Musi," tambahnya.

LRT Sumsel ini nantinya dapat dioperasikan untuk 14 train set yang masing-masing terdiri dari 3 kereta, masing-masing kapasitas kereta adalah 180-250 penumpang. Pengadaan sarana LRT ditugaskan kepada PT KAI (Persero). Dengan terbangunnya prasarana LRT Sumsel tersebut, Pemerintah berharap LRT Sumsel dapat segera dioperasikan untuk mendukung pelaksanaan Event Internasional Asian Games Tahun 2018 yang akan dilaksanakan di Palembang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI