PT Garuda Indonesia Tbk juga membukukan peningkatan kinerja yang cemerlang pada anak usahanya, Citilink. Jumlah penumpang Citilink meningkat dari 8,2 juta penumpang pada kuartal III 2016 menjadi 9 juta penumpang pada kuartal III 2017. Citilink mencatatkan kenaikan penumpang sebesar 11,4 persen menjadi sebesar 3,4 juta penumpang pada kuartal III 2017, dari 3,1 juta penumpang pada kuartal III 2016.
Sepanjang periode kuartal III 2017, Garuda Indonesia Group (Garuda Indonesia dan Citilink) mencatatkan pertumbuhan penumpang sebesar 1,4 persen menjadi 9,6 juta penumpang, dari sebelumnya 9.5 juta penumpang pada kuartal III 2016. Secara year to date, Garuda Indonesia Group berhasil mengangkut sebanyak 26,8 juta penumpang sepanjang kuartal III 2017, atau tumbuh 3 persen dibanding periode kuartal III 2016 yaitu sebanyak 26 juta penumpang.
Di samping itu, program optimalisasi dan efisiensi yang dijalankan perusahaan secara berkelanjutan juga terus menunjukkan hasil yang signifikan. Seiring dengan program Routes Optimization yang dijalankan, Garuda Indonesia mencatatkan peningkatan utilitas pesawat sebesar 38 menit, menjadi 9 jam 34 menit per hari sepanjang kuartal III 2017, dari sebelumnya 8 jam 56 menit per hari sepanjang kuartal III 2016.
Baca Juga: Laba Bersih Garuda Naik 216,1 Persen di Kuartal III 2017
"Garuda Indonesia juga berhasil mencapai rata-rata tingkat keterisian penumpang (Seat Load Factor/SLF) sebesar 75 persen pada kuartal III 2017, naik dari 73,4 persen pada kuartal III 2016, serta tingkat ketepatan waktu penerbangan (On-Time Performance/OTP) sebesar 89,2 persen pada kuartal III 2017, naik dari sebesar 87,8 persen pada kuartal III 2016," kata Direktur Utama Garuda, Pahala N Mansyuri, di Jakarta, Rabu (25/10/2017).
Sejalan dengan program Fleet Cost Optimization, Garuda Indonesia melakukan penambahan kapasitas melalui rekonfigurasi armada Boeing 777-300ER dari tiga kelas layanan (First Class, Business Class, dan Economy Class) menjadi dua kelas layanan (Business Class dan Economy Class) sehingga terdapat tambahan kapasitas sebesar 79 kursi per pesawat.
Selain untuk meningkatkan efisiensi biaya pesawat, penyesuaian kapasitas tersebut juga dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar di beberapa rute yang dilayani Garuda Indonesia tanpa harus mendatangkan pesawat baru di jajaran armadanya.
Selain menambah kapasitas pesawat, untuk mendukung kebutuhan pasar ke depannya, Garuda Indonesia secara bertahap juga akan terus meningkatkan utilitas pesawat hingga menjadi rata-rata 11 jam per hari.
"Garuda Indonesia juga terus melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja layanannya untuk menghadirkan pengalaman pelanggan terbaik," ujarnya.
Baca Juga: Tahun Ini, Bengkel Pesawat Garuda Bidik Laba 424 Juta Dolar AS
Sejalan dengan perpindahan base penerbangan domestik maupun internasional Garuda Indonesia ke Terminal 3 Ultimate Soekarno-Hatta, Perusahaan mencatat adanya kenaikan jumlah penumpang yang dilayani menggunakan aviobridge services. Per September 2017 ini, tercatat sebanyak 97.2 persen penumpang internasional dan 87.5 persen penumpang domestik dilayani dengan aviobridge services.
"Sejalan dengan berbagai upaya peningkatan layanan tersebut, Perusahaan berhasil mempertahankan status Maskapai Bintang-5 Dunia (World's Five Star Airline) sejak tahun 2014 dan World's Best Cabin Crew selama 4 tahun berturut-turut dari Skytrax. Selain itu, Garuda Indonesia juga masuk dalam daftar 10 maskapai terbaik dunia di tahun 2017 versi Skytrax," tutup Pahala.