Sejalan dengan spirit memakmurkan negeri, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus berkomitmen mendukung program-program pemerintah. Salah satunya adalah mendorong pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui penyaluran kredit perbankan.
Pada kuartal III 2017, Bank Mandiri telah membukukan baki debet kredit UMKM sebesar Rp78,1 triliun, dan telah menyalurkannya kepada lebih dari 938 ribu nasabah pelaku UMKM. Sedangkan pada program Kredit Usaha Rakyat (KUR), perseroan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp9,11 triliun dalam sembilan bulan pertama tahun ini. "Jumlah ini telah mencapai 70 persen dari target Rp13 triliun pada akhir Desember nanti," kata Direktur Retail Banking Bank Mandiri, Tardi, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (24/10/2017).
Selain itu, melalui program Mandiri Hadir Untuk Negeri, bank pelat merah ini memiliki misi utama memberikan pendampingan serta edukasi kepada masyarakat Indonesia dalam menyalurkan bantuan sosial agar kualitas hidup masyarakat dapat meningkat. Penyaluran bantuan sosial (Bansos) dalam bentuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai akan dilaksanakan di sebanyak 151 kabupaten atau 1.664 kecamatan serta Mandiri Edukasi di sebanyak 81 kabupaten sepanjang tahun 2017. Selain itu, Bank Mandiri juga turut serta mendukung percepatan swasembada pangan dan pemberdayaan perekonomian desa khususnya di wilayah Jawa Barat melalui program kartu tani.
Baca Juga: Laba Bersih Bank Mandiri Tumbuh 25 Persen di Kuartal III 2017
“Secara periodik, kami juga menerjunkan karyawan-karyawan Mandiri secara langsung ke lapangan melalui program Mandiri Volunteer untuk memberikan pendampingan dan sosialisasi kepada keluarga-keluarga penerima manfaat agar bantuan tersebut bisa dioptimalkan untuk kesejahteraan mereka,” katanya.
Lebih lanjut, Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, Bank Mandiri juga berupaya memastikan kecukupan likuiditas melalui peningkatan penghimpunan dana, terutama dana murah. Pada akhir triwulan III-2017, dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun Bank Mandiri secara tahunan tumbuh 10,3 persen menjadi Rp761,5 triliun. Pertumbuhan tersebut terutama didorong pertumbuhan dana murah sebesar 12,6 persen YoY, mencapai Rp492,5 triliun. Sehingga, rasio dana murah terhadap total DPK mencapai 64,7 persen.
“Sebagai bentuk dukungan Bank Mandiri dalam menciptakan cashless society, kami juga terus mengembangkan sistem alat pembayaran online yang dapat meningkatkan efisiensi dan kemudahan dalam bertransaksi,” kata Kartika.
Salah satunya adalah dengan meningkatkan jumlah pengguna serta merchant kartu prabayar Mandiri e-money. Hingga September 2017, kartu pra bayar berlogo e-money yang telah diterbitkan oleh Bank Mandiri sebanyak 10,82 juta kartu dengan rerata transaksi bulanan lebih dari 39 Juta transaksi, dan nilai transaksi finansial mencapai lebih dari Rp417,8 miliar per bulan. Saat ini, kartu prabayar berlogo e-money dapat digunakan untuk melakukan transaksi di lebih dari 55 ribu merchant dengan jumlah outlet sebanyak lebih dari 68 ribu unit di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Transasi Valas Bank Mandiri Tahun Ini Capai Rp2.959 Triliun