Garap Tol Layang AP. Pettarani, Bosowa Investasi Rp2 Triliun

Adhitya Himawan Suara.Com
Sabtu, 21 Oktober 2017 | 09:02 WIB
Garap Tol Layang AP. Pettarani, Bosowa Investasi Rp2 Triliun
Pembangunan jalan tol layang Andi Pangerang (AP) Pettarani di Makassar, Sulawesi Selatan. [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bertempat di Jalan Jenderal Urip Sumoharjo, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (19/10/2017), pelaksanaan groundbreaking Jalan Tol Layang AP. Pettarani diadakan oleh PT Bosowa Marga Nusantara (BMN). BMN merupakan anak usaha dari PT Margautama Nusantara (MUN).

Acara tersebut diresmikan langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bapak Basuki Hadimuljono dan disaksikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan Bapak Syahrul Yasin Limpo, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT ) Bapak Herry Trisasputra Zuna, Kepala DPRD Sulawesi Selatan, Bapak H. Moh. Roem dan Walikota Makassar Bapak Ramdhan Pomanto.

"Pelaksanaan groundbreaking ini merupakan tanda dimulainya pembangunan jalan, sebagai penambahan lingkup Jalan Tol Ujung Pandang Seksi 3 (Jalan Tol Layang AP. Pettarani) yang dibangun di atas jalan nasional," kata Anwar Toha, Direktur Utama PT Bosowa Margautama Nusantara (BMN) dan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) di Makassar dalam keterangan tertulis, Jumat (20/10/2017).

Baca Juga: Cita-cita Yusuf Mansur, Paytren Layani e-Money di Jalan Tol

Selain itu, pembangunan ini juga merupakan salah satu kontribusi BMN yang turut serta dalam memberikan solusi untuk mengurai kepadatan kendaraan di Kota Makassar. Jalan tol layang yang memiliki panjang 4,3 km, dengan nilai investasi lebih dari Rp2 triliun ini akan menggunakan desain kantilever (double decker) yang merupakan teknologi pertama di Indonesia. Dengan menggunakan desain ini, Jalan Tol Layang AP. Pettarani dapat dibangun tanpa adanya pembebasan lahan.

"Setelah proses groundbreaking, butuh waktu sekitar enam bulan masa perisiapan untuk menuju ke tahap pembangunan. Pembangunan jalan tol layang ini membutuhkan waktu sekitar dua tahun masa konstruksi," ujarnya.

Sejak awal perencanaan proyek tersebut, pihak perusahaan terus menginisiasi studi untuk mencari solusi terbaik dalam mengurai kemacetan lalu lintas di Kota Makassar dengan berbagai pihak khususnya Pemerintah Kota Makassar dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Anwar menegaskan BMN akan terus berupaya memberikan solusi dan inovasi terbaik melalui pengimplementasian desain dengan menggunakan teknologi yang dapat disepakati berbagai pihak. Sehingga pembangunan Jalan Tol Layang AP. Pettarani dapat terlaksana”. Ia menambahkan pelaksanaan groundbreaking tol layang ini mendapat dukungan penuh Pemerintah Kota, Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat. Selama masa konstruksi, kenyamanan para pengguna jalan akan sedikit terganggu.

"Untuk itu, kami sangat membutuhkan dukungan serta kerjasama dari semua pihak agar pembangunan Jalan Tol Layang AP. Pettarani dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya," tutupnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Jalan Tol Baru di Sumut

Sebelumnya BMN & JTSE telah melakukan sejumlah pengembangan solusi untuk membantu mengatasi kemacetan di Kota Makassar, seperti rekonstruksi jalan frontage guna menunjang kelancaran akses menuju dan keluar jalan tol, di sepanjang Jalan arteri Ir Sutami; pembangunan Jembatan Tallo II dengan penambahan akses jalan untuk melengkapi Jembatan Tallo I yang sudah ada; serta pengimplementasian Sistem Informasi Lalu Lintas atau Traffic Information System (TIS) yang merupakan Inovasi teknologi lalu lintas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI