“Tokyo Gas rencananya akan membangun LNG di Indonesia, sedang dilakukan study untuk di Sulawesi. Saat ini bersama dengan Pertamina, mereka sedang menjalankan proyek pembangunan LNG Bojonegara, Banten. Pada pertemuan dengan Tokyo Gas, Bapak Menteri kembali menekankan pentingnya efisiensi,” tambah Dadan.
Menteri Jonan juga menyampaikan kepada Tokyo Gas agar jual beli LNG atas gas sebaiknya kontrak jangka panjang. Selain itu, pengusahaan gas jangan hanya sampai membangun infrastruktur gas saja, tetapi sekaligus pembangunan pembangkit listrik. “Tantangannya adalah transportation cost yang mahal untuk wilayah Indonesia Timur. Agar biaya lebih efisien dan murah, Bapak Menteri meminta agar pembagunan pembangkit listrik dilakukan di dekat sumber energinya, di mulut sumur. Kebijakan gas Indonesia itu diutamakan untuk pemenuhan dalam negeri, sisanya untuk ekspor,” ujar Dadan.
Pada hari Rabu (18/10/2017), agenda Menteri ESDM adalah menghadiri dan menyampaikan pesan kunci dalam LNG Producer Consumer Conference 2017. Menteri Jonan menyampaikan materi tentang pengembangan LNG yang berkelanjutan di Indonesia. LNG Producer Consumer Conference 2017 diselengggarakan oleh Kementerian Perdagangan dan Industri Jepang (Ministry of Economic, Trade and Industry/METI) dan Asia Pacific Energy Research Centre (APERC). Mengambil tema 'Opportunities in LNG Market Driven by Innovation", konferensi ini bertujuan untuk Memperdalam pemahaman bersama mengenai tren pasar dan pengembangan pasar LNG global. Konferensi yang dihadiri lebih dari seribu orang peserta ini akan dihadiri oleh wakil pemerintah, Bisnis dan institusi riset.
Baca Juga: Menteri ESDM Akan Bawa Laporan tentang Gesits ke Presiden Jokowi