Setelah 2011, BRI Kembali Lakukan Pemecahan Nominal Sahamnya

Kamis, 19 Oktober 2017 | 12:49 WIB
Setelah 2011, BRI Kembali Lakukan Pemecahan Nominal Sahamnya
Dewan Direksi BRI dalam RUPSLB di Jakarta, Rabu (18/10/2017). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

PT. Bank Rakyat Indonesia TBk kembali melakukan aksi korporasi yang sama di tahun 2017, setelah sebelumnya melakukan pemecahan nominal saham (Stock Split) di tahun 2011. Latar belakang Perseroan melakukan pemecahan nominal saham (Stock Split) adalah harga saham BBRI telah mengalami peningkatan dalam 5 (lima) tahun terakhir dengan CAGR sebesar 14,02 persen.

"Namun volume perdagangan saham menunjukkan tren penurunan seiring dengan semakin tingginya harga saham," kata Direktur Utama BRI, Suprajarto dalam keterangan tertulis, Selasa (17/10/2017).

Melalui stock split Perseroan bermaksud meningkatkan basis investor ritel domestik. Keberadaan investor ritel domestik diharapkan mampu memberi keseimbangan (balancing) sekaligus untuk mendukung program ‘menabung saham’ serta memberikan kesempatan pada investor ritel domestik untuk mampu memiliki saham blue chip. Bank BRI berkomitmen untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat, salah satunya melalui pasar modal.

Baca Juga: Wujudkan Digitalisasi Aparatur Negara, KemenPAN-RB Gandeng BRI

"Sebelumnya, Bank BRI bersama dengan Bursa Efek Indonesia dan Kustodian Sentra Efek Indonesia bekerja sama menyelenggarakan program Desa Nabung Saham yang bertujuan agar semua lapisan masyarakat khususnya masyarakat pedesaan bisa berinvestasi di instrumen saham," ujarnya.

BRI melaksanakan pemecahan nominal saham (Stock Split) dengan rasio 1 : 5. Langkah ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa rasio dimaksud merupakan rasio yang paling optimal bagi investor ritel. Harga saham setelah stock split berada pada kisaran Rp 3000 dengan harga nominal menjadi Rp50,-/saham. Dengan fraksi harga Rp10,- Perseroan berharap mampu menarik investor ritel domestik secara lebih luas.

"Dengan harga saham yang terjangkau, BRI mengharapkan likuiditas perdagangan akan semakin meningkat. Pelaksanaan pemecahan nominal saham (Stock Split) juga mencerminkan optimisme Perseroan terhadap pertumbuhan bisnis ke depan," tuturnya.

Setelah RUPSLB tanggal 18 Oktober 2017 menyetujui pelaksanaan pemecahan nominal saham (Stock Split), rencana perdagangan dengan nilai nominal setelah pemecahan akan dilaksanakan pada tanggal 10 November 2017.

Baca Juga: BRI Beri Kartu Co Branding ke Pedagang PD Pasar Jaya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI