Awas! Jual Beli Data Nasabah Perbankan Semakin Marak

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 18 Oktober 2017 | 14:58 WIB
Awas! Jual Beli Data Nasabah Perbankan Semakin Marak
Ilustrasi daya nasabah perbankan. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jual beli data nasabah sebenarnya bukan isu baru, tapi kini kian marak. Data-data itu kerap digunakan para oknum untuk menawarkan kartu kredit atau asuransi via telepon.

Uniknya, para oknum yang mengaku karyawan dari salah satu bank swasta Indonesia itu, memiliki data nasabah secara rinci yang sesungguhnya merupakan data pribadi yang sifatnya benar-near rahasia, sebut saja NPWP, alamat kantor dan rumah, serta alamat dan nomor telepon saudara terdekat.

Menariknya lagi, mereka kerap mengatakan, data-data yang mereka dapat berasal dari AKKI (Asosiasi Penerbit Kartu Kredit Indonesia). Sedangkan, saat mengajukan karti kredit atau data-data perbankan, masyarakat dijanjikan semua informasi tersebut sifatnya rahasia.

"Kami dapat semua data Ibu dari AKKI. Kami tidak beli data nasabah," ujar salah seorang oknum yang menawarkan kartu kredit salah satu bank swasta di Indonesia kepada Suara.com, Rabu (18/10/2017).

Baca Juga: Pemilik Toko Oleh-oleh Krisna Dukung Data Nasabah Bank Dibuka

Namun, hal ini disanggah langsung oleh General Manager AKKI Steve Marta.

"Asosiasi tidak memiliki data nasabah. Tidak ada data. Semua ada di bank masing-masing dan kami tidak tahu soal jual beli data nasabah," katanya kepada Suara.com.

Menurutnya, para oknum yang menyebut mereka mendapatkan data-data nasabah hanya omong kosong.

"Mereka asal ngomong aja karena asosiasi tidak memegang data nasabah perbankan," bebernya lagi.

Menurut Steve, data nasabah itu memang sifatnya pribadi, jadi jika ada yang ketahuan memperjualbelikan data nasabah harus segera ditindak.

Baca Juga: Ini Jurus Ditjen Pajak Pastikan Data Nasabah Bank Aman

"Saya rsa kalau sampai pihak bank-nya tahu, pasti oknum itu langsung dipecat!" tegasnya.

REKOMENDASI

TERKINI