"Ini kita mulai di Sumatera Selatan lebih dulu. Bulan depan saya dorong masuk ke Sumatera Utara, bulan depannya lagi masuk ke Jambi lalu ke Riau. Tahun ini kita memang akan konsentrasi dulu di pulau Sumatera, tahun depan baru akan saya dorong masuk ke Kalimantan. Kita memang ingin kerja fokus supaya gampang dicek, gampang dikontrol," tutur Presiden.
Presiden menargetkan agar kebun kelapa sawit rakyat juga dapat memproduksi hingga 8 ton/hektare/tahun.
"Ini bibit nanti kalau sudah gede bisa produksinya 8 ton, per hektare, CPO. Biasanya petani yang sekarang yang pohonnya sudah 20-25 tahun hanya 2 ton, benar? Berarti kan 4 kali lipat, tapi yang namanya tanaman juga sama dengan kita, harus dirawat, harus dipelihara, kalau swasta bisa, perusahaan bisa, petani pekebun juga harusnya bisa," tegas Presiden.
Setelah kelapa sawit, peremajaan perkebunan rakyat juga akan dilakukan untuk kebun karet, kopi, kakao dan pala.
Baca Juga: Partai yang Didirikan Tommy Soeharto Dukung Program Jokowi
"Kalau sawit nanti sudah berjalan, saya akan bergerak lagi ke karet, ke kopi, bergerak lagi ke kakao, ke pala, karena ini sama sudah lebih dari 15, 20, 25 tahun tidak pernah diremajakan. Masa kita kalah dengan Vietnam urusan pala? Kopi kalah dengan Brazil dan Kolombia? tanah kita subur makmur kok, tapi karena tidak pernah diremajakan dibiarkan ya tua lama-lama tidak berproduksinya," ungkap Presiden.
Pada tahun ini akan diberikan bantuan benih komoditas perkebunan sebanyak 35,5 juta batang yaitu kopi 4,8 juta batang, pala 2,7 juta batang, lada sebanyak 2 juta batang dan karet sebanyak 5,7 juta batang. (Antara)