PKS Kritik Gencarnya Infrastruktur Era Jokowi Belum Berdampak

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 12 Oktober 2017 | 13:44 WIB
PKS Kritik Gencarnya Infrastruktur Era Jokowi Belum Berdampak
Pekerja mennyelesaikan proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Fatmawati, Jakarta, Selasa (29/8). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Partai Keadilan Sejahtera menginginkan titik berat pemerintah kepada pembangunan infrastruktur juga harus mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebagai bagian untuk mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di Tanah Air.

"Setelah tiga tahun fokus melakukan pembangunan infrastruktur, mulai timbul pertanyaan dari masyarakat, sejauh mana pembangunan infrastruktur tersebut mampu mendorong perekonomian nasional," kata Sekretaris Bidang Ekonomi Keuangan Industri dan Teknologi DPP PKS Handi Risza dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis (12/10/2017).

Handi mengingatkan besaran anggaran infrastruktur selalu meningkat dari tahun ke tahun, seperti pada 2009 sebesar Rp76,3 triliun, kemudian melonjak mencapai Rp206,6 triliun pada 2014.

Baca Juga: Bangun Infrastruktur, PUPR Dukung Pengembangan Tanjung Selor

Sedangkan pada pemerintahan Presiden Jokowi, alokasi anggaran infrastruktur mencapai Rp 290 triliun tahun 2015, kemudian terus meningkat menjadi Rp 317,1 triliun pada 2016, dan 2017 kembali meningkat mencapai Rp 390 triliun serta 2018 diperkirakan mencapai Rp409,9 triliun.

"Hanya dalam kurun waktu tiga tahun Presiden Jokowi sudah menaikkan dua kali lipat anggaran belanja Infrastruktur," paparnya.

Namun, ia berpendapat besarnya alokasi anggaran infrastruktur ternyata belum mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari periode sebelumnya, baik dari sisi konsumsi masyarakat, konsumsi pemerintah maupun dari investasi.

Untuk itu, ujar dia, perlu ada evaluasi secara menyeluruh terhadap kebijakan belanja infrastruktur selama ini, seperti yang diinformasikan bahwa Bappenas telah melakukan kajian terhadap capaian pembangunan infrastruktur terhadap RPJMN hingga 2019.

"Hasilnya, secara nasional, terdapat 13 persen target yang kemungkinan tidak tercapai, 63 persen target bisa dicapai dan 24 persen bisa tercapai dengan kerja keras," paparnya.

Baca Juga: Roy Suryo Sindir Jokowi Soal Klaim Sukses Bangun Infrastruktur

Ia menuturkan, dengan melihat usia pemerintahan yang efektif hanya tinggal kurang lebih satu tahun ke depan, agak riskan dengan memaksakan pembangunan proyek infrastruktur besar, tetapi belum tentu bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI