BKPM: Pertumbuhan Investasi Pariwisata 20 Persen per Tahun

Senin, 09 Oktober 2017 | 17:52 WIB
BKPM: Pertumbuhan Investasi Pariwisata 20 Persen per Tahun
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong [Suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong mengajak investor asing dan domestik untuk menanamkan modalnya di sektor pariwisata. Dia mencontohkan investasi yang dilakukan investor di sektor pariwisata terutama di Bali sepuluh tahun silam maka sekarang sudah dapat menikmati hasilnya.

“Kalau investor menanamkan modalnya di Bali sepuluh tahun silam dalam bentuk hotel, resort dan vila, maka sekarang pasti sedang menikmati keuntungan dari perkembangan sektor pariwisata di Indonesia. Kalau sekarang saatnya investasi di ‘Bali Baru’,” ujar Thomas dalam keterangan resmi kepada media, Senin (9/10/2017).

Menurut Thomas, dirinya mengajak investor untuk melihat bagaimana profil-profil destinasi pariwisata tersebut dalam forum Regional Investment Forum (RIF) yang akan diselenggarakan di Padang, Sumatera Barat pada tanggal 15-17 Oktober 2017 mendatang. “Pertumbuhan sektor pariwisata dalam semester pertama 2017 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya lebih dari 35 persen. Ini tentu menunjukkan bagaimana ruang pertumbuhan sektor ini masih terbuka lebar,” papar Tom.

Baca Juga: Versi Kadin, Inilah Kendala Dalam PTSP BKPM

Dari data BKPM, selama periode 2010 - 2016 realisasi investasi di sektor pariwisata tumbuh rata-rata 20 persen per tahun dan menyerap 221 ribu tenaga kerja.

Jika merujuk pada data realisasi investasi pariwisata pada Semester I Tahun 2017, nilai realisasi investasi pariwisata mencapai 929,14 juta dolar Amerika Serikat atau Rp12,4 triliun. Nilai ini tumbuh 37 persen dari realisasi investasi pariwisata pada semester I tahun 2016.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga mendukung pelaksanaan kegiatan RIF Padang 2017, terutama untuk mendongkrak jumlah wisatawan yang akan berkunjung ke Indonesia. “Investor yang hadir dapat menanamkan modalnya membangun fasilitas di destinasi prioritas yang ditawarkan. Ini akan semakin memperkaya peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dan domestik yang datang ke Indonesia,” lanjut Arief.

Arief menilai bahwa menyiapkan Atraksi, Amenitas (sarana dan prasarana), dan Aksesibilitas (3A) untuk memenuhi kebutuhan wisatawan selama berwisata di Indonesia adalah tugas bersama baik pemerintah maupun masyarakat pengusaha.

Sedangkan Gubernur Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Irwan Prayitno menjelaskan bahwa Padang sebenarnya telah dikenal sebagai pelabuhan hub internasional sejak abad 16. "Sumatra Barat sangat terbuka bagi bisnis dan investasi. Keindahan Gunung Padang, Pantai Mandeh, serta kelezatan makanan khas Padang siap menyambut investor asing dan domestik yang akan datang," ungkapnya.

Baca Juga: BKPM Kembangkan Layanan Digital di PTSP

Forum promosi investasi RIF yang digelar oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal didukung oleh Kementerian Pariwisata, Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tersebut akan menawarkan enam dari 10 destinasi pariwisata “Bali Baru” yang merupakan prioritas pemerintah yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu & Kota Tua (DKI Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), dan Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur) serta 2 kawasan pariwisata terpadu di Sumatera Barat yakni Mandeh dan Gunung Padang akan menjadi fokus utama yang ditawarkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI