Bangun Luar Jawa, Luhut Bantah Indonesia Kalah dari Singapura

Sabtu, 07 Oktober 2017 | 20:43 WIB
Bangun Luar Jawa, Luhut Bantah Indonesia Kalah dari Singapura
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. [Dok Kemenko Maritim]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Medan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memberikan kuliah umum kepada mahasiswa dan akademisi Universitas Negeri Medan (Unimed). Kuliah Umum Menko Luhut bertema “Membangun Masa Depan Indonesia” berlangsung di auditorium Unimed, Medan Sumatera Utara, Jumat (6/10/2017).

Dalam kuliah umum ini Menko Luhut mengingatkan mahasiswa bahwa Indonesia adalah negara besar. “Banyak orang Indonesia yang tak sadar bahwa negara kita luar biasa besar. Saya pernah berbicara dengan PM Abe dari Jepang. Saya tunjukkan Peta Indonesia, Saya katakan dari Sabang sampai Merauke itu kira-kira 8 jam terbang, sedangkan dari Jakarta ke Tokyo itu Cuma 6 jam 45 menit. Saya katakan juga letak strategis Indonesia dengan 265 juta penduduk dengan berbagai macam budaya. Semua itu kekayaan kita” Kata Menko Luhut.

“Bahkan dibandingkan dengan Singapura yang penduduknya 6 juta orang , kota Medan ini lebih besar dari Singapura. Mengatur Indonesia dengan 265 juta penduduk pasti lebih sulit dibanding Singapura yang 6 juta, untuk disiplinnya bolehlah kita tiru Singapura, tapi jangan membandingkan seolah kita ini kalah," tambahnya.

Baca Juga: Pemprov DKI Bersyukur Luhut Cabut Moratorium Reklamasi 17 Pulau

Menko Luhut melanjutkan pembangunan Indonesia telah fokus pada pemerataan pembangunan di barat dan timur Indonesia. Hal ini sesuai dengan visi Presiden Jokowi yang menginginkan pembangunan yang Indonesia sentris bukan Jawa sentris. Dalam paparannya Menko Luhut menunjukkan pembangunan infrastruktur Indonesia Timur, pembangunan base logistics yang membuat harga-harga di Indonesia Timur turun hingga 15-20 persen. “Ini penting untuk pembangunan yang merata” tegas Luhut.

Pembangunan Indonesia telah diakui dunia internasional. “Indonesia telah meraih peringkat investment grade . Ada Peningkatan kepercayaan publik melalui pengelolaan akuntabilitas keuangan negara. Negara kita ini sangat layak investasi. Kita sudah punya showcase di Morowali. Disana Kita bangun smelter nikel. Jadi yang sebelumnya kita ekspor bahan mentah sekarang kita olah dulu menjadi carbon steel ini memberi nilai tambah pada produksi nikel kita. Semua hal ini bukan hanya untuk membuat kita bangga, tapi juga mengajak kita semua bekerja,” urainya.

Memajukan Indonesia adalah tugas generasi muda yang saat ini masih duduk di bangku kuliah. Menko Luhut berpesan dalam mengenyam pendidikan tinggi, selain gelar yang terpenting adalah pengetahuan yang didapat dan dikuasai. Menko Luhut menegaskan generasi muda Indonesia harus menjadi generasi muda yang pintar dan memiliki daya saing.

Menko Luhut mencontohkan Indonesia sudah memiliki seorang Doktor lulusan ITB bernama Grand Prix yang baru berumur 24 tahun, Menko Luhut juga mengajak salah satu staffnya bernama Virginie “Virginie baru lulus dari Berkeley, dengan IP 3,9, sekarang membantu saya dalam pembangunan LRT (Light Rail Transit)” tuturnya.

Dalam World Economic Forum, Indonesia akan menjadi 5 besar ekonomi dunia pada tahun 2030. “Saat itu adalah era kalian, sekarang umurmu berapa? 20 tahunan ‘kan? Peran kalian generasi muda harus dimulai dari sekarang. Kalau tidak bisa lewat kesempatan ini. Kalian ini yang akan menjadi masa depan Indonesia," tutup Luhut.

Baca Juga: Produksi Migas Turun, Luhut Dorong Pengembangan Mobil Listrik

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI