Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan pengoperasian Kereta Rel Listrik (KRL) lintas Bekasi-Cikarang dan Stasiun Bekasi Timur pada Sabtu (7/10/2017). Peresmian ini merupakan komitmen Pemerintah kepada masyarakat dalam menyediakan prasarana transportasi massal yang aman, nyaman dan bebas macet di wilayah Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi.
“Pemerintah secara konsisten memberi dukungan dan pembangunan transportasi massal seperti sekarang beroperasinya KRL lintas Bekasi – Cikarang dan Stasiun Bekasi Timur dapat semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan sosial, memberikan pilihan moda transportasi massal yang aman, nyaman dan terjangkau bagi masyarakat dan mengurangi kemacetan di jalan raya,” jelas Menhub di Stasiun Bekasi Timur, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (7/10/2017).
Menurut data, jumlah penumpang KRL di wilayah Jabodetabek mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Saat ini, KRL Jabodetabek mampu mengangkut 900 ribu penumpang setiap harinya dan jumlah ini diperkirakan terus meningkat per hari pada tahun 2019.
Baca Juga: Setelah KRL Cikarang, Menhub akan Tingkatkan Double Double Track
“Jumlah penumpang KRL di Stasiun Kota Bekasi bahkan mencapai 30 ribu lebih, menduduki peringkat ketiga jumlah penumpang KRL terbanyak setelah Stasiun Bogor dan Stasiun Tanah Abang. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 1.2 juta penumpang perhari pada tahun 2019,” papar Menhub.
Untuk itu, lanjut Menhub, dilakukan pembangunan prasarana perkeretaapian lintas Bekasi-Cikarang kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang melalui kontrak Paket B1 yang ditanda tangani pada tahun 2012.
“Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Jepang melakukan kontrak pekerjaan elektrifikasi lintas Bekasi-Cikarang pada tahun 2012. Pembangunan ini ditujukan untuk memperpanjang lintas pelayanan KRL hingga Kabupaten Bekasi dan sekitarnya yang berarti akan semakin memudahkan masyarakat dalam memperoleh akses menuju Ibu Kota, meningkatkan mobilitas, dan tentu saja mengurangi kepadatan kendaraan di jalan raya,” terang Menhub.
Hal senada juga diungkapkan Plt. Dirjen Perkeretaapian Umiyatun Hayati Triastuti terkait pembangunan elektrifikasi Bekasi Cikarang. Menurutnya, pembangunan proyek ini merupakan bantuan dari Pemerintah Jepang melalui paket B1 yang terdiri dari pekerjaan konsultansi dan pekerjaan konstruksi.
"Pekerjaan konsultansi B1 dilaksanakan sejak tahun 2006 dengan nilai kontrak 1.7 milyar yen dan Rp73 juta sedangkan pekerjaan konstruksi dimulai pada tahun 2012 dengan nilai kontrak sebesar 11 milyar yen dan Rp1,1 triliun atau senilai Rp2,3 triliun," ujar Umiyatun.
Baca Juga: Menhub Resmikan Pengoperasi KRL Bekasi-Cikarang
Adapun pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan kontrak meliputi, pembangunan drainage dan jembatan, penggantian rel dan bantalan, pekerjaan elektrifikasi di Manggarai, pembangunan Stasiun Bekasi Timur, Stasiun Cibitung dan Stasiun Cikarang Sisi Selatan, penambahan empat substation/gardu listrik aliran atas baru di Buatan, Cakung, Bekasi Timur dan Cikarang, pekerjaan sinyal-telkom berupa penggantian sistem persinyalan SSI menjadi K5B.
Umiyatun juga menambahkan keseluruhan pembangunan prasarana perkeretaapian pada lintas Bekasi-Cikarang selain untuk memperpanjang lintas pelayanan KRL juga memisahkan antara lintasan kereta api jarak jauh dan menengah dari lintas angkutan kereta api commuter line Jabodetabek.
KRL yang akan beroperasi hingga Cikarang dari Bekasi tersebut akan memiliki 32 perjalanan KA dengan jarak 16,74 km dan waktu tempuh 21 menit. Dalam perjalanannya, KRL tersebut akan melintasi empat stasiun yaitu Stasiun Bekasi Timur, Tambun, Cibitung dan Cikarang. Adapun Tarif yang dikenakan kepada penumpang yaitu sebesar Rp.5.000.
Nantinya, KRL pertama dari Cikarang menuju Jakarta Kota mulai beroperasi pukul 05.05 WIB. Sedangkan kedatangan KRL terakhir di Stasiun Cikarang pukul 23.45 WIB.
Selain menyediakan rangkaian KRL dan jadwal perjalanan, telah disiapkan juga fasilitas untuk layanan transaksi tiket elektronik diantaranya, PT. Kereta Commuter Indonesia (KCI) telah memasang sembilan gate elektronik dan enam mesin point of sales (POS) di Stasiun Cikarang, delapan gate elektronik dan empat mesin POS di Stasiun Cibitung, empat gate elektronik dan lima mesin POS di Stasiun Tambun serta sembilan gate elektronik dan lima mesin POS di Stasiun Bekasi Timur.
Menhub berharap, melalui pengoperasian KRL lintas Bekasi-Cikarang dan Stasiun Bekasi Timur ini dapat menunjang kenyamanan, keamanan dan keselamatan penumpang KRL.
“Kami harapkan bantuan serta peran Pemerintah Daerah Kota Bekasi dan Pemerintah Kabupaten Bekasi dapat memberikan kenyamanan, keamanan dan keselamatan penumpang KRL serta stasiun kereta api akan menjadi mudah diakses oleh masyarakat,” tutup Menhub.
Turut hadir dalam peresmian, Charge d'Affaires ad interim Kedubes Jepang Kozo Honsei, Plt. Dirjen Perkeretaapain Umiyatun Hayati Triastuti, Kepala BPTJ Bambang Prihartono, Walikota Bekasi Rahmat Effendi.