Dapat Utang ADB, PUPR Mulai Tahap Desain Bendungan Jragung

Jum'at, 06 Oktober 2017 | 13:30 WIB
Dapat Utang ADB, PUPR Mulai Tahap Desain Bendungan Jragung
Kepala Pusat Bendungan Ditjen SDA Kementerian PUPR Ni Made Sumiarsih [suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - ‎Pusat Bendungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menandatangani kontrak jasa konsultansi Preparation of Jragung Multipurpose Dam Project dengan PT. Indra Karya, Jumat (6/10/2017). Proyek desain bendungan ini didanai dari utangan The Asian Development Bank.

Kepala Pusat Bendungan Ditjen SDA Kementerian PUPR Ni Made Sumiarsih menjelaskan bahwa proyek ini adalah proyek detail desain bendungan perdana yang didanai lembaga donor asing dalam hal ini ADM.

"‎Jragung ini masuk PSN (proyek strategis nasional), sampai 2019 kan sudah ada beberapa proyek. Nah Jragung ini salah satunya. Ini penandatanganan detil desain, yang jadwalnya 18 bulan dari sekarang," kata Ni Made kepada wartawan di kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, hari ini.

Dia menuturkan pelaksanaan proyek bendungan dimulai awal 2019. Bendungan ini merupakan satu dari 49 bendungan nasional yang masuk dalam proyek strategis nasional Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Pengerjaan fisik bendungan ini sekitar empat tahun, dan diperkirakan selesai nanti tahun 2023," ujar dia.

Dia memaparkan titik lokasi proyek pembangunan bendungan belum ditentukan, begitu pula dengan luas bendungan yang akan dibangun. Namun akan dibangun di wilayah antara Demak dan Semarang.

‎"Lahannya belum (beres) karena desain-nya harus tahu dulu, dimana tapak bendungannya, baru kita tahu berapa luasnya. Manfaat bendungan ini untuk pengairan irigasi, air baku, pengendalian banjir, listrik dan lainnya," kata dia.

Dia menambahkan, nilai pinjaman yang dikuburkan ADB untuk desain bendungan jragung tersebut Rp24 miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI