Rini Soemarno Merespon BUMN Disebut Monopoli Proyek Infrastruktur

Kamis, 05 Oktober 2017 | 23:56 WIB
Rini Soemarno Merespon BUMN Disebut Monopoli Proyek Infrastruktur
Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno saat bincang wartawan di Plaza Mandiri, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis malam (5/10/2017).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, merasa tersinggung mendengar pernyataan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KadinRosan Roeslani yang menyatakan, perusahaan BUMN telah mematikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

“Tunggu saya tersinggung soal itu. Saya tersinggung soal UMKM, kami BUMN kita mendorong UMKM," kata Rini saat bincang wartawan di Plaza Mandiri, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis malam (5/10/2017).

Rini menanyakan bagian yang mana anak, cucu, dan cicit BUMN yang menyenggol bisnis dan mengambil pangsa pasar UMKM.

“Programnya kita bantu UMKM. Dari paling mikro yang tidak bisa mendapat dana perbankan. Kita sudah bantu 1,3 juta orang," katanya.

Baca Juga: Pengusaha Keluhkan Proyek Pemerintah Dikuasai BUMN ke Jokowi

Diberitakan sebelumnya, dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Kadin 2017 para pegusaha yang diwakili oleh Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani mengeluh kepada Presiden Joko Widodo terkait banyaknya proyek pemerintahan yang ada saat ini banyak digarap oleh Badan Usaha Milik Negara.

“Mohon maaf, BUMN ambil banyak porsi swasta dan UMKM. Karena kita tahu, BUMN (pekerjaan) ketering sama pakaian dibikin sama cicit (perusahaan) mereka. Ini kan jatah UMKM," kata Rosan.

Menurut Rosan, seharusnya dalam proyek pemerintahan ini, Pemerintah seharusnya mengutamakan para pengusaha nasional.

“Kalau pengusaha nggak bisa, baru BUMN yang ambil alih. Kami melihat peran BUMN sekarang terlalu besar. Jumlah BUMN ada 118, tapi dengan anak cucunya jadi 800-an. Itu ambil banyak porsi swasta," ujarnya.

Oleh sebab itu, Rosan menghimbau kepada Presiden Joko Widodo memberikan proyek pemerintahan kepada swasta. Langkah yang bisa dilakukan, kata Rosan, misalnya dengan melakukan sekuritisasi aset seperti infrastruktur. Menurutnya, lebih baik pengelolaan infrastruktur dijual daripada dipegang BUMN sepenuhnya.

Baca Juga: Dikeluhkan Perusahaan BUMN Menjamur, Ini Kata Jokowi

"Seperti Jasa Marga, ngapain pegang tol? Saya yakin pengusaha juga masih mau (beli)," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI