Suara.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Australia kembali melanjutkan perundingan kerjasama bilateral di bidang ekonomi dan perdagangan atau Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement.
Enggar mengatakan ada tiga hal yang menjadi fokus pemerintah Indonesia dalam negosiasi ke sembilan ini, yaitu soal pariwisata, infrastruktur dan pendidikan vokasi.
“Dari pendidikan kami berharap Australia mau mengembangkan pendidikan bagi peternak di Indonesia, pendidikan vokasi,” kata Enggar di hotel JW Marriot, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (2/10/2017).
Menurut Enggar, pemerintah Australia berminat untuk berinvestasi dalam pembangunan perguruan tinggi. Namun, hal tersebut belum bisa dilakukan karena terganjal Undang-Undang di Indonesia.
Baca Juga: Indonesia dan Australia Kembali Bahas Kerjasama Perdagangan
“Di satu sisi sebenarnya kita tidak menutup diri berapa banyak mahasiswa kita yang sekolah di sana, berapa devisa kita yang keluar. Mereka bilang kan you nggak usah keluar devisa, ini investasi saya. Tapi kita tidak bisa begitu saja mereka 100 persen melakukan itu. Ini hal-hal yang melanggar UU tidak mungkin kita lakukan sekarang. Makanya kita arahkan ke pelatihan,” ujarnya.
Enggar berharap perundingan kerja sama komperhensif ini bisa selesai pada tahun ini dan mencapai kesepakatan antara kedua negara. Sehingga, perdagangan antara Indonesia dengan Indonesia bisa meningkat dan menekan defisit neraca perdagangan.
“Kita mengharapkan perkembangan ekonomi kita lebih baik lagi, karena sekali lagi kita tidak boleh menutup diri perdagangan antar di dunia ini," kata Enggar.