Suara.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Australia kembali melanjutkan perundingan kerja sama bilateral di bidang ekonomi dan perdagangan atau Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang ditarget selesai akhir tahun.
“Ini merupakan pertemuan yang ke sembilan. Diharpakan pertemuan ini bisa menghasilkan keputusan yang baik, sehingga akhir tahun perjanjian kerjasama ini bisa dijalankan,” kata Enggar saat ditemui di Hotel JW Marriot, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (2/10/2017).
Enggar mengatakan, saat ini perwakilan, baik dari Indonesia maupun Australia masih terus membahas peluang-peluang kerja sama. Pembahasan ini dimaksudkan agar saat kesepakatan nanti, perjanjian tersebut membawa keuntungan bagi kedua belah pihak.
“Kalau ditanya lama, karena masing-masing negara punya kepentingannya. Nah menjembatani dan selalu menghitung. Kalau kita beri ini apa benefitnya, apa kerugian, kita minta ini dari sisi mereka juga sama perhitungannya. Jadi itu kemudian kita harus ambil kesimpulan, yang pada dasarnya win-win,” ujarnya.
Baca Juga: Agustus 2017, Neraca Perdagangan Surplus Tertinggi dalam 5 Tahun
Sebelumnya, Kementerian Persagangan menyatakan ada 16 perjanjian dagang yang sedang dikerjakan. Dari jumlah itu, enam di antaranya diperkirakan bakal selesai paling cepat.
Keenam perjanjian tersebut adalah Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement, pengembangan Indonesia-Pakistan Preferential Trade Agreement, Indonesia-Chile Trade In Goods Agreement, Indonesia-European Free Trade Association, CEPA, ASEAN-Hongkong Free Trade Agreement, dan pengembangan Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement.