Wilayah Jakarta Pusat
Pertumbuhan harga di wilayah Jakarta Pusat merupakan pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya. Pertumbuhan harga rumah naik cukup tinggi dari 0,44 persen menjadi 0,75 persen di Q3-2017. Kenaikan juga terjadi di harga tanah yang naik dari 0,91 persen menjadi 1,42 persen. Kenaikan tinggi terjadi di beberapa titik di daerah Menteng dan sekitarnya.
Wilayah Jakarta Barat
Pertumbuhan harga rumah sekunder di wilayah Jakarta Barat relatif mengalami pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang merupakan pertumbuhan tertinggi kedua setelah Jakarta Pusat. Aktivitas pembangunan dan gairah pasar diperkirakan mulai dirasakan di wilayah jakarta Pusat khususnya di sekitar Puri Indah yang mendongrak harga rumah dan tanah di segmen besar. Kenaikan di segmen ini merupakan kenaikan tertinggi dibandingkan dengan segmen lainnya dibandingkan triwulan sebelumnya.
Baca Juga: Proses KPR Subsidi Lambat, BTN Dikeluhkan Banyak Pengembang
Selain Puri Indah, wilayah Cengkareng dan Duri Kosambi memberikan dampak peningkatan harga tanah. Sedangkan wilayah Kalideres relatif sedikit mengalami perlambatan setelah triwulan sebelumnya membukukan peningkatan.
Wilayah Jakarta Selatan
Pertumbuhan harga pasar sekunder di wilayah Jakarta Selatan juga menunjukkan pertumbuhan positif lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Kenaikan lonjakan tertinggi terjadi di segmen menengah. Meskipun demikian relatif masih lebih rendah dibandingkan Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.
Pertumbuhan terlihat di Cawang dan sekitarnya dan sebagian Cilandak sampai Lebak Bulus, namun belum sepenuhnya memberikan pola yang stabil. Pergerakan cukup tinggi terjadi di wilayah Tebet. Sedangkan beberapa titik di wilayah Pondok Indah dan Kebayoran Baru sekitarnya relatif masih belum terjadi pergerakan yang berarti.
Baca Juga: IPW Akui Program Sejuta Rumah Banyak Dijegal Spekulan