Pasar Rumah 'Second' di Jakarta Mulai Menggeliat

Adhitya Himawan Suara.Com
Sabtu, 30 September 2017 | 15:04 WIB
Pasar Rumah 'Second' di Jakarta Mulai Menggeliat
Pembangunan perumahan di kawasan Maja, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (27/8/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Berdasarkan riset yang dilakukan Indonesia Property Watch terhadap pergerakan pasar rumah sekunder atau rumah bekas atau lazim disebut rumah second di DKI Jakarta, diperlihatkan pada Kuartal III 2017 mulai mengalami pergerakan meskipun masih tipis dibandingkan perlambatan yang terjadi di Kuartal II 2017. Perlambatan di triwulan sebelumnya lebih dikarenakan faktor musiman hari raya Idul Fitri yang juga bertepatan dengan liburan sekolah sehingga secara umum aktivitas pasar sekunder tidak terlalu tinggi.

"Memasuki Kuartal III 2017 seiring dengan mulai bergairahnya sebagian pasar properti primer disertai dengan pertumbuhan ekonomi yang baik dan potensi penurunan suku bunga KPR, hal ini pun relatif mendorong pasar rumah sekunder," kata CEO IPW, Ali Tranghanda di Jakarta, Sabtu (30/9/2017).

Ini diperlihatkan dengan pertumbuhan harga rumah di tipe besar yang mengalami pertumbuhan yang sebesar 0,61 persen (qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya, dibandingkan dengan segmen menengah sebesar 0,57 persen (qtq) dan segmen kecil 0,49 persen (qtq). Meskipun masih tipis hal ini diperkirakan dapat menjadi sinyal positif pasar sekunder yang selama setahun lalu mengalami stagnasi harga bahkan terkoreksi.

Baca Juga: Proses KPR Subsidi Lambat, BTN Dikeluhkan Banyak Pengembang

Kenaikan rumah sekunder di Jakarta Pusat mencapai pertumbuhan tertinggi 0,75 persen dibandingkan wilayah lainnya. Diikuti oleh wilayah Jakarta Barat sebesar 0,69 persen, Jakarta Selatan 0,51 persen, dan Jakarta Timur 0,37 persen. Namun demikian untuk wilayah Jakarta Utara relatif mengalami perlambatan dari 0,49 persen menjadi 0,45 persen di Kuartal III 2017.

Wilayah Jakarta Timur

Secara umum pergerakan harga rumah sekunder di wilayah Jakarta Timur melanjutkan tren positif berdasarkan harga rumah sebesar 0,37% dan harga tanah sebesar 0,92%. Meskipun demikian di segmen kecil harga rumah dan tanah di wilayah ini relatif mengalami perlambatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Selain itu perbaikan infrastruktur dan beberapa pembangunan jalan layang maupun tol di koridor timur Jakarta sampai Bekasi diperkirakan masih memberikan dampak terhadap kenaikan harga. Rencana perlintasan jalur Light Rail Transit (LRT) di sekitar wilayah tersebut juga memberikan dampak psikologis terhadap kenaikan harga yang terjadi, meskipun diperkirakan pasar masih belum terlihat agresif. Pertumbuhan di wilayah Cakung, Pulogadung masih mendominasi pergerakan harga di wilayah Jakarta Timur.

Wilayah Jakarta Utara

Baca Juga: IPW Akui Program Sejuta Rumah Banyak Dijegal Spekulan

Meskipun pertumbuhan harga rumah secara rata-rata lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya dari 0,49 persen menjadi 0,45 persen, namun harga tanah mengalami peningkatan dari 0,54 persen menjadi 0,96 persen. Pergerakan harga pasar sekunder di wilayah-wilayah perumahan elit seperti Kelapa Gading telah memberikan sinyal pergerakan yang positif, diperlihatkan dengan mulai bergeraknya harga tanah di wilayah ini. Sementara itu wilayah Sunter dan Pantai Indah Kapuk meskipun mengalami pertumbuhan namun relatif masih sangat landai. Koreksi di beberapa titik masih terjadi khususnya di tipe menengah yang diperkirakan sebagai bentuk pencarian keseimbangan harga pasar baru di wilayah-wilayah tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI