PT Perusahaan Listrik Negara membantah bahwa kondisi keuangan perusahaan dalam kondisi yang sulit. Surat yang diberikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno hanyalah bertujuan mengingatkan.
"Sampai kini saya jamin kondisi keuangan PLN aman," kata Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, saat dihubungi oleh Suara.com, di Jakarta, Rabu (27/9/2017).
Sofyan menegaskan bahwa surat yang beredar dari Sri Mulyani bukan berarti kondisi keuangan PLN saat ini dalam kondisi gawat. Sebab dengan total aset yang dimiliki PLN saat ini, potensi PLN untuk memperoleh sumber pembiayaan hingga 2019 mencapai Rp2000 triliun. "Tetapi itu kan tentu tidak semua akan kita gunakan," ujarnya.
Baca Juga: Keuangan PLN 'Goyah', Sri Mulyani Surati Jonan dan Rini
Mantan Dirut PT Bank Rakyat Indonesia Tbk tersebut tak mempersoalkan surat dari Menteri Keuangan tersebut. Sebab baginya, Sri Mulyani hanya sekedar mengingatkan kepada PLN agar berhati-hati. "Itu hanya sekedar mengingatkan saja," tuturnya.
Ia menegaskan bahwa penugasan pemerintah kepada PLN untuk mengerjakan megaproyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW) sama sekali tak membebani PLN. Sebab alokasi yang digarap perusahaan pelat merah ini hanya 10 ribu MW. Sisanya 25 ribu alias mayoritas digarap oleh perusahaan listrik swasta alias Independence Power Producer (IPP).
PLN juga membantah bahwa ada target penjualan listrik yang meleset sehingga mempengaruhi pendapatan dan keuangan PLN. Menurutnya, yang terjadi pertengahan tahun ini adalah adanya libur Hari Raya Idul Fitri yang mencapai 10 hari. Akibatnya, banyak pabrik dan perusahaan yang berhenti beroperasi selama 10 hari.
"Akibatnya dasyat. Kita sampai mematikan mesin pembangkit kita sebesar 13 ribu MW. Tetapi sekarang sudah normal kembali. Penjualan listrik kita sudah naik 14 persen," tutupnya.
Baca Juga: PLN Akui Pasokan Listrik ke Madura Berstatus Siaga