Suara.com - PT Bank Central Asia Tbk menyatakan bakal memerintahkan agen dan gerainya menurunkan tarif isi saldo uang elektronik (unik; e-money) "Flazz" menjadi maksimum Rp1.500. Selama ini, tarif isi ulang saldo Flazz sebesar Rp1000-Rp2000.
"Kami minta mereka sesuaikan tarifnya dengan peraturan Bank Indonesia," kata Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja dihubungi Antara di Jakarta, Kamis (21/9/2017).
Pengisian saldo melalui agen dan gerai itu merupakan transaksi "off us" yang berarti melalui mitra, seperti melalui pasar swalayan dan pedagang ritel lainnya, atau melalui kanal pembayaran milik bank penerbit kartu berbeda.
Sedangkan untuk cara "on us", yakni melalui ATM dan kantor cabang BCA, Jahja mengatakan akan mengikuti ketentuan tarif isi saldo yang dikenakan empat Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Baca Juga: Delvi, Pasien BPJS yang Bawa Pulang Jenazah Bayinya Pakai Angkot
Keempat bank BUMN yang dimaksud ialah PT Bank Mandiri Persero Tbk, PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk.
"Nanti yang 'on us' kami samakan saja dengan Bank BUMN," tukasnya.
Ia mengatakan, Sebelum ada peraturan anggota Dewan Gubernur BI mengenai biaya isi saldo unik, BCA sudah menggratiskan biaya isi saldo melalui cara "on us".
Untuk "off us", sebelumnya Ketua Umum Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara) Maryono mengatakan akan membeaskan biaya isi saldo uang elektronik.
"Empat bank yang tergabung dalam Himbara semua sepakat biaya isi saldo ini adalah kita berikan suatu kebebasan," ujar dia yang juga Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN).
Baca Juga: Demi Cinta, Pemuda Belanda ke Indonesia untuk Sunat
Namun, kata Maryono, ketentuan resmi dari empat bank milik pemerintah akan menunggu penjelaskan resmi dari Bank Indonesia soal ketentuan biaya isi saldo unik.