Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdanganan Indonesia pada Agustus 2017 sebesar Rp1,72 miliar. Surplus bulanan ini menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.
"Surplus bulanan terbesar sejak 2012. Terakhir kali mengalami surplus tinggi pada November 2011 sebesar USD1,8 miliar, setelah itu turun," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam Konferensi Pers di di kantor BPS, Jakarta Pusat, Jumat (15/9/2017).
Suhariyanto mengatakan, salah satu penyokong surplus bulanan itu adalah peningkatan ekspor ke Tiongkok dan adanya kenaikan harga beberapa komoditas selain minyak dan gas (nonmigas).
Baca Juga: Menari Striptis dan Telanjang di Jalan, Perempuan Ini Bikin Geger
"Bulan Agustus, impor Tiongkok dari seluruh negara naik 13,7 persen. Juli hanya 7,2 persen. Jadi, Agustus, impor Tiongok dari seluruh negara itu naiknya memang tinggi. Saya tak tahu apa yang terjadi, mungkin akan menggerakan ekonomi Tiongkok," tuturnya.
Suhariyanto mengatakan, porsi ekspor Indonesia ke Tiongkok sendiri mencapai 12,84 persen terhadap total ekspor sepanjang Januari hingga Agustus (perbandinhgan tahun ke tahun), naik dari sebesar 9,98 persen pada 2016 lalu.