Tujuh Teknologi Ciptaan Kementerian Dilirik BUMN dan Swasta

Jum'at, 15 September 2017 | 01:00 WIB
Tujuh Teknologi Ciptaan Kementerian Dilirik BUMN dan Swasta
Teknologi Blok Beton Terkunci inovasi Kementerian PUPR. [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dan variasi produk inovasi teknologi di bidang infrastruktur PUPR dengan berpartisipasi pada ajang pameran Internasional Concrete Show South East Asia Indonesia 2017 yang dibuka oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada Rabu kemarin (13/9/2017) di JIExpo Kemayoran Jakarta.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono secara terpisah mengatakan bahwa dulu Litbang dipersepsikan sebagai “Sulit Berkembang”, namun sejak dirinya menjadi Kepala Balitbang tahun 2005-2007, Litbang ditransformasi menjadi “Elit dan Membanggakan”. “Kini riset dan teknologi menjadi salah satu dari 5 pilar terobosan Kementerian PUPR dalam percepatan pembangunan infrastruktur di tanah air,”kata Menteri Basuki.

Dalam pameran yang berlangsung 13-16 September 2017, Balitbang mengadakan Forum Bisnis Produk Litbang yang dihadiri oleh para pimpinan perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi. Sebanyak 7 inovasi litbang dipaparkan oleh para peneliti Balitbang. Ketujuh inovasi teknologi itu adalah Teknologi Blok Beton terkunci (untuk sungai), Teknologi Blok Beton 3B (Berkait, Berongga dan Bertangga) sebagai alternatif teknologi pengaman pantai/abrasi, Teknologi Saluran Irigasi (beton) Modular, Teknologi Jembatan Untuk Desa Asimetris (Judesa), Teknologi Rumah Unggul Sistem Panel Instan (RUSPIN) satu lantai, Teknologi Tambal Cepat Mantap (TCM), terakhir dan Teknologi Biotour (Instalasi Daur Ulang Air Limbah).

Baca Juga: Kementerian PUPR Bangun Infrastruktur Pangan di Papua

“Sebenarnya Balitbang telah menghasilkan puluhan bahkan ratusan jenis teknologi, dimana pada hari ini kami tawarkan 7 (tujuh) produk teknologi yang benar-benar sudah siap, baik dari segi spesifikasikasi teknisnya dan segi gambar desainnya, sehingga nantinya para peminat bisa langsung menerapkannya,” ungkap Kepala Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi (PKPT) Rezeki Peranginangin saat membuka acara Forum Bisnis mewakili Kepala Balitbang Danis H. Sumadilaga dalam keterangan resmi, Kamis (14/9/2017).

Usai penjelasan, dilakukan penandatanganan minat menjadi aplikator produk Litbang oleh 21 perusahaan baik dari BUMN maupun swasta oleh para pimpinan dan wakil perusahaan yang bersangkutan yang akan bekerjasama memassalkan produk litbang PUPR untuk mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan.

Perusahan yang berminat sebagai aplikator yakni PT. Varia Usaha Beton, Indonesia Construction & Architecture Network, PT Rototama Berlian Plast, PT Reka Indo Perkasa, PT Wahana Perkasa Internusa, Semen Indonesia Beton (Semen Indonesia Group), Semen Indonesia Beton (Semen Indonesia Group), PT Lautan Mas Propertindo, PT Valuindo Utama, PT Duta Sarana Perkasa, PT Aspindo Mutual, PT Haka Aston, PT Hanggar Prima Manggala, Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia, PT Rekagunatek Persada, PT Mega Nusantara Persada, PT Honeca Inti Sentosa, PT. Wika Beton Tbk, PT. Data Komunika Prima, PT. Adhimix Precast Indonesia.

Keunggulan Produk Litbang Kementerian PUPR

Teknologi Blok Terkunci merupakan solusi jitu atasi gerusan sungai. Teknologi ini ditujukan untuk mencegah terjadinya penggerusan dasar sungai. Keunggulan teknologi ini menggunakan sistem modular sehingga dapat dipasang secara cepat dengan keterbatasan data lapangan namun mampu menahan gaya seret air yang besar.

Baca Juga: Basuki: Kementerian PUPR Jadi Tumpuan Bangun Infrastruktur

Teknologi Saluran Irigasi Beton Pracetak Modular merupakan saluran irigasi tersier yang anti bocor dan anti longsor, ditujukan untuk membagikan air ke persawahan atau pertanian secara efektif dan efisien. Keunggulannya adalah meningkatkan kualitas aliran irigasi dan menghindari terjadinya longsoran dinding saluran serta pemasangan dapat dilakukan secara cepat. Selain itu biaya pemeliharaan juga menjadi lebih murah. Teknologi ini cocok diterapkan pada daerah irigasi baru maupun rehabilitasi jaringan irigasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI