Ini Kata Sri Mulyani soal Ratusan Miliar Dana Sidang IMF di Bali

Rabu, 13 September 2017 | 19:04 WIB
Ini Kata Sri Mulyani soal Ratusan Miliar Dana Sidang IMF di Bali
Menkeu Sri Mulyani, Gubernur BI Agus Martowardojo, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Wamenkeu Mardiasmo, menghadiri rapat kerja dengan Banggar DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/9/2017). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa perwakilan fraksi di Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat mempertanyakan besaran dana Rp810,17 miliar yang dialokasikan untuk anggaran Sidang Tahunan International Monetary Fund-World Bank Group 2018 yang rencananya akan dilaksanakan di Bali pada tahun 2018.

Pertanyaan disampaikan saat rapat kerja Kementerian Keuangan dengan Komisi XI DPR yang membahas RKA-KL Kementerian Keuangan 2018, Selasa, (12/09/2017) di Gedung DPR.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan alokasi anggaran untuk penyelenggaran AM IMF-WBG 2018 manfaatnya akan kembali ke masyarakat Indonesia.

Bentuk manfaat itu berupa jasa event-organizer, penginapan, lelang furniture dalam negeri hingga komputer-komputer yang telah digunakan akan dihibahkan untuk sekolah-sekolah.

Baca Juga: Menteri PUPR: Infrastruktur Pertemuan IMF-Bank Dunia Telah Siap

“Katakanlah termasuk dalam hal ini adalah untuk seluruh event organizer-nya maupun untuk perubahan dari hotel menjadi office selama masa seminggu meetings tersebut. Sehingga nantinya yang menerima adalah masyarakat sendiri. Komputer-komputer yang akan digunakan selama di sana nanti itu semuanya akan dihibahkan ke sekolah-sekolah dan lain-lain,” kata Ani, Rabu (13/9/2017).

Ani mengatakan anggaran untuk event tersebut bukan ditujukan untuk membiayai delegasi dari luar negeri. Event tersebut diharapkan berkontribusi positif bagi sektor pariwisata di Bali mengingat Oktober adalah low season.

"Dengan adanya annual meetings ini sekarang mereka fully booked hampir semuanya,” ujarnya.

Selain itu, anggaran yang digunakan pun akan berbagi atau co-sharinf dengan Bank Indonesia, misalnya untuk venue sebesar Rp280-300 miliar.

Baca Juga: Asesmen IMF Atas Sektor Keuangan Indonesia Disambut Baik

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI