Pemerintah pusat memasukkan dua bandara di Maluku Utara (Malut) yakni Bandara Sultan Babullah di Kota Ternate dan Bandara Leo Wattimena di Kabupaten Pulau Morotai dalam proyek strategis nasional.
"Masuknya kedua bandara itu dalam proyek strategis nasional merupakan hasil dari lobi Pemprov Malut ke pemerintah pusat dalam pembangunan infrastruktur di Malut, khususnya infrastruktur transportasi udara," kata Kepala Bappeda Malut Syamsudin Banyo di Ternate, Maluku Utara, Selasa (12/9/2017).
Khusus Bandara Sultan Babullah Ternate, pada tahun ini mendapat anggaran sebesar Rp48,6 miliar yang akan diarahkan pada revitalisasi berbagai infrastruktur di bandara itu, seperti penataan terminal penumpang dan penambahan panjang landasan.
Baca Juga: Menhub: Pembangunan Jalur Kereta Bandara Sudah 82 Persen
Sedangkan Bandara Leo Wattimena, menurut Syamsudin Banyo, anggaran yang akan dialokasikan belum diketahui, tetapi bandara peninggalan sekutu pada Perang Dunia II ini akan dikembangkan menjadi bandara internasional.
Pemerintah pusat mengembangkan bandara itu menjadi bandara internasional untuk mendukung pengembangan Pulau Morotai sebagai tujuan wisata dunia, yang ditargetkan mampu menarik sedikitnya lima juta wisatawan setiap tahun.
Syamsudin Banyo mengatakan pihak Pemprov Malut terus pula mengupayakan sejumlah bandara lainnya di Malut masuk dalam proyek strategis nasional, di antaranya Bandara Kuabang Kao di Kabupaten Halmahera Utara dan Bandara Usman Sadik Labuha di Kabupaten Halmahera Selatan.
Bandara Kuabang Kao akan dijadikan sebagai bandara alternatif di Malut, jika Bandara Sultan Babullah Ternate, yang menjadi pintu utama keluar masuk Malut melalui udara, aktivitasnya ditutup akibat erupsi Gunung Gamalama, seperti yang sering terjadi selama ini.
Sedangkan Bandara Usman Sadik akan dijadikan pintu masuk wisatawan ke Halmahera Selatan, khususnya yang akan mengunjungi objek wisata Pulau Widi, selain itu juga untuk mendukung kegiatan ekspor perikanan dari daerah penghasil ikan tersebar Malut ini, ujar Syamsudin Banyo. (Antara)
Baca Juga: Menhub: Proyek Kereta Bandara Solo Harus Tuntas November 2018