Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memberikan kontribusi penting bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia. UMKM mempunyai tingkat penyerapan tenaga kerja sekitar 97 persen dari seluruh tenaga kerja nasional dan berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar 57 persen. Namun demikian, pelaku UMKM masih menghadapi beberapa kendala, diantaranya kurangnya informasi maupun akses untuk memperoleh kredit/pembiayaan, sehingga membatasi pertumbuhan bisnis dan peluang investasi.
Guna mengatasi kurangnya akses UMKM untuk memperoleh pembiayaan, Pemerintah meluncurkan skim Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun 2007. Dalam kurun waktu 2007 – 2014, realisasi penyaluran KUR melampaui target yang ditetapkan pemerintah. Pada tahun 2015, Pemerintah melakukan beberapa penyempurnaan menyangkut penguatan regulasi dan perbaikan skema KUR. Harapannya, dengan adanya penyempurnaan bisa mendukung pengurangan gini ratio dari 0,41 menjadi 0,36 di tahun 2019, dan pengurangan kemiskinan dari 10,96 persen menjadi 7-8 persen.
BRI sebagai bank yang fokus dan peduli terhadap pembiayaan UMKM, turut ditunjuk sebagai salah satu bank penyalur KUR di Indonesia. Sepanjang 2 tahun sejak KUR skema baru diluncurkan pada Agustus 2015 hingga Agustus 2017, BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp132,4 triliun kepada lebih dari 7,4 juta debitur baru.
“Jumlah ini menjadikan Bank BRI sebagai bank penyalur KUR terbesar di Indonesia dan merupakan wujud komitmen BRI terhadap pemberdayaan UMKM,” ujar Corporate Secretary Bank BRI Hari Siaga Amijarso di Jakarta, Selasa (12/9/2017).
Baca Juga: BRI Maksimalkan Layanan Dana Remitansi TKI yang Masuk Indonesia
Dari total Rp132,4 triliun yang disalurkan selama 2 tahun terakhir, sejumlah Rp46,7 triliun disalurkan pada periode Januari 2017 – Agustus 2017.
“Pencapaian ini setara dengan 65,8 persen dari total target penyaluran KUR BRI di tahun 2017 sebesar Rp71 triliun, kami pun optimis mampu menyalurkan sesuai target yang telah ditetapkan hingga akhir tahun,” imbuh Hari Siaga.
Hari Siaga menambahkan, sebesar 40 persen dari Rp46,7 triliun KUR yang disalurkan di tahun ini atau sekitar Rp18,4 triliun telah disalurkan ke sektor produktif.
Ke depan, BRI akan terus memacu penyaluran KUR ke sektor produktif. Beberapa strategi diantaranya dengan menjangkau kelompok petani dan nelayan serta komunitas UMKM di berbagai daerah. Selain itu, BRI akan memanfaatkan keberadaan agen BRILink yang mencapai lebih dari 103 ribu agen untuk menjangkau potensi penyaluran KUR yang lebih luas.
Baca Juga: BRI Klaim Seluruh Jaringan ATM Miliknya Telah Pulih
"Strategi strategi tersebut dilakukan agar penyaluran KUR memiliki multiplier effect yang maksimal mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia," tutupnya.