Suara.com - Menjadi pengantin baru tentunya hal yang paling membahagiakan, tapi jangan terlalu terlena dengan kebahagian yang ada sehingga Anda tak memikirkan hal lainnya yang penting dalam kehidupan baru. Salah satu hal yang benar-benar harus dipikirkan dan didiskusikan bersama sesudah menikah adalah soal keuangan.
Banyak kasus di mana pengantin baru terlalu terbawa kondisi saat lajang sehingga sering menggunakan caranya dulu untuk mengatasi kondisi keuangan saat ini. Namun, saat menikah, tentunya kondisi keuangan Anda berbeda dengan sebelumnya. Apalagi jumlah kebutuhan yang juga bertambah sehingga membuat banyak pengeluaran ekstra yang harus diperhatikan.
Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, sebaiknya hindari kesalahan-kesalahan di bawah ini sebagai pasangan baru:
Memiliki Rekening Bersama
Sebagai sebuah keluarga, tentunya Anda dan pasangan harus memiliki rekening bersama yang digunakan untuk tujuan tujuan tertentu. Misalnya, digunakan untuk operasional rumah tangga, seperti belanja bulanan, bayar listrik, air, telepon, dan kebutuhan lainnya. Anda dan pasangan juga bisa menggunakan rekening bersama untuk membayar cicilan dalam rumah tangga, seperti KPR, kredit kendaraan, dan lainnya.
Sebagai makhluk individu, baik suami maupun istri, tentu harus memiliki rekening tersendiri yang digunakan untuk kepentingan pribadi. Ruth Hayden dalam situs perencanaan keuangan menyatakan kalau suami dan istri juga harus memiliki hak tersendiri atas uang dalam rumah tangga. Selain itu, baik suami maupun istri harus mampu belajar dan mengelola uang bersama.
Sepakat Soal Utang
Sudah menjadi hal yang wajar kalau setelah menikah Anda dan pasangan akan menyatukan keuangan bersama. Hal ini membuat pemasukan akan semakin besar. Karena kondisi pemasukan yang besar ini, tentu saja Anda dan pasangan dapat dengan mudah mengakses kredit dalam jumlah besar, seperti rumah, kendaraan, tanah, dan lainnya.
Dalam menentukan utang, Anda dan pasangan tentunya harus sepakat. Jika tidak ada kesepahaman di antara kedua pihak, tentunya akan menyebabkan utang membesar nantinya. Pasangan yang tidak sepakat mengenai jumlah utang akan membuat salah satu pihak akan memiliki jumlah utang yang lebih besar. Jika hal ini sampai terjadi, mau tidak mau Anda dan pasangan harus mendiskusikan mengenai penyelesaian utang mana saja yang dipertahankan atau ditutup.
Terbuka tentang Keuangan Masing-Masing
Dalam kehidupan rumah tangga, tentunya tidak boleh ada hal yang disembunyikan, termasuk dalam hal keuangan. Namun, banyak pasangan pasangan baru yang tidak jujur mengenai kondisi keuangan kepada pasangannya. Hal-hal yang ditutupi ini nantinya akan membuat masalah yang besar nantinya. Akan lebih baik untuk terbuka satu sama lainnya sejak awal pernikahan. Kalau ada masalah keuangan yang terjadi, akan lebih baik dibicarakan segera.
Mengecek Pengeluaran
Kesalahan yang sering kali dilakukan pasangan baru adalah tidak mau mengecek berapa jumlah pengeluaran setiap bulannya. Jika tidak ada pengecekan, pengeluaran akan membengkak. Akibatnya, bisa-bisa suami dan istri akan saling menyalahkan satu sama lainnya karena tidak adanya perhitungan yang jelas. Agar tidak terjadi kesalahpahaman, setiap pasangan tentunya harus mendiskusikan berapa penghasilan per bulan serta berapa maksimal uang yang dapat dikeluarkan setiap bulannya.
Punya Dana Darurat
Meskipun Anda dan pasangan sama-sama memiliki karier serta kondisi finansial yang bagus, bukan berarti Anda dan pasangan tidak membutuhkan dana darurat. Dana ini akan sangat penting saat mengalami kondisi darurat yang membutuhkan banyak uang. Jika tidak ada dana darurat, bisa membuat kehidupan Anda berbalik cukup drastis. Untuk itu, sebaiknya alokasikan beberapa persen pemasukan Anda dan pasangan sebagai dana darurat.