Bangun Pulau-pulau Terluar, Susi Pudjiastuti Gandeng Jepang

Rabu, 06 September 2017 | 20:57 WIB
Bangun Pulau-pulau Terluar, Susi Pudjiastuti Gandeng Jepang
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bertemu dengan Penasihat Khusus Perdana Menteri Jepang Hiroto Izumi. [Dok KKP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bertemu dengan Penasihat Khusus Perdana Menteri Jepang Hiroto Izumi di Gedung Mina Bahari IV, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, pada Rabu (6/9/2017). Dalam pertemuan tersebut keduanya membicarakan pembangunan pulau-pulau terluar dan promosi perikanan di Indonesia, menyambut peringatan 60 tahun kemitraan Indonesia – Jepang, 2018 nanti.

Indonesia dan Jepang menyatakan komitmen untuk memperkuat kemitraan strategis berdasarkan kerja sama yang saling menguntungkan dan bersahabat. Hal ini sebagai tindak lanjut kunjungan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ke Indonesia pada Januari 2017, disusul kunjungan Menteri Susi ke Jepang pada April dan Agustus lalu.

“Kerja sama ini akan dilakukan dalam rangka memastikan pembangunan di bidang perikanan dan juga keamanan laut, termasuk free navigation di wilayah laut Indonesia. Di mana dalam kerja sama ini Jepang akan memberikan hibah pembangunan 6 lokasi (Sabang, Natuna, Morotai, Saumlaki, Moa, dan Biak) fisheries community atau fasilitas perikanan terintegrasi di 6 lokasi dan juga coastal radar terutama di 6 lokasi di wilayah pulau terluar ini,” ungkap Menteri Susi.

Baca Juga: BRI Kucurkan Kredit ke Nelayan Melalui KKP

“Saya berharap pembangunan 6 pulau terluar ini nantinya akan dibantu lagi menjadi 60 pulau terluar. Saya harapkan ini nanti menjadi PR kita bersama. Tentu ini nanti menjadi PR yang saya titipkan kepada Mr. Izumi untuk disampaikan kepada perdana menteri dan pemerintah Jepang. Jadi dari 6 ditambah 0 di belakang,” jelas Menteri Susi.

Menteri Susi berpendapat, jika Indonesia memiliki 60 coastal radar yang tersebar di pulau-pulau terluar Indonesia, laut Indonesia akan aman, dan hal ini juga akan dirasakan manfaatnya oleh negara-negara Asia lainnya.

Tak hanya membantu pembangunan infrastruktur di Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di pulau-pulau terluar Indonesia, menurut Menteri Susi, Jepang juga akan membantu pengembangan teknologi satelit yang telah dimiliki KKP. Dengan bantuan tersebut diharapkan, sistem satelit KKP di Bali bisa menjadi suatu sistem terbuka, sehingga Indonesia tak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk mendapatkan data dan rekaman kelautan dan perikanan.

“Kerja sama ini menjadi sangat penting untuk kedua negara karena ini adalah satu penghormatan dari Jepang kepada Indonesia dan juga dari Indonesia kepada Jepang, sebagai sesama negara di wilayah Asia yang sama-sama menghormati kedaulatan masing-masing. Kita juga bekerja sama membangun community development untuk kemakmuran, kesejahteraan masyarakat di wilayah regional kita,” tambah Menteri Susi.

Menteri Susi menilai, sebagai salah satu negara terdepan dalam bidang perikanan, sudah selayaknya Indonesia menjalin kerja sama yang baik dengan Jepang. “Saya berharap Jepang akan bisa meng-encourage perusahaan-perusahaannya, mendirikan pabrik-pabrik pengolahan ikan di Indonesia atau pun mengelola aquaculture di Indonesia. Saya yakin Jepang akan menjadi salah satu partner strategis kita di bidang perikanan,” harap Menteri Susi.

Baca Juga: Gandeng JICA, KKP Perkuat Infrastruktur Kelautan Perikanan

Pada kesempatan yang sama, Izumi menyatakan bahwa Jepang sangat menghargai peran aktif Indonesia yang berkontribusi terhadap stabilitas dan kesejahteraan kawasan dan global. Untuk itu, kedua belah pihak telah menyepakati beberapa paket kerja sama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI