Sri Mulyani Akui Konflik Korea Bisa Pengaruhi Ekonomi Global

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 06 September 2017 | 19:38 WIB
Sri Mulyani Akui Konflik Korea Bisa Pengaruhi Ekonomi Global
Menkeu Sri Mulyani, Gubernur BI Agus Martowardojo, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Wamenkeu Mardiasmo, menghadiri rapat kerja dengan Banggar DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/9/2017). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan potensi konflik yang terjadi di semenanjung Korea bisa memberikan rasa khawatir kepada pengusaha dan membuat investor menunda kegiatan ekonominya.

"Tentu saja situasi ini akan membuat banyak pelaku usaha menunggu," kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (6/9/2017).

Sri Mulyani mengatakan rasa kekhawatiran itu wajar karena kawasan Asia Timur dan sekitarnya selama ini dipandang sebagai wilayah yang menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi global dan relatif aman dari perpecahan.

Baca Juga: Sri Mulyani: Bacalah agar Punya Empati

"Karena keamanan ini, Asia bisa fokus kepada pembangunan dan mempunyai pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih baik dibanding region-region yang lain," katanya.

Untuk itu, menurut Sri Mulyani, risiko geopolitik yang disebabkan oleh ujicoba peluncuran misil Korea Utara ini patut diwaspadai karena sudah mengancam perdamaian dunia.

"Ini risiko ketidakpastian yang tidak hanya mengancam Asia, tapi juga seluruh dunia. Jadi ini sudah masuk dalam kategori yang semua harus melihat secara hati-hati," katanya.

Sebelumnya, dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran maupun Komisi XI DPR, Sri Mulyani telah menyampaikan berbagai risiko global yang bisa memengaruhi kinerja ekonomi nasional pada 2018.

Berbagai risiko tersebut adalah kebijakan proteksionisme AS, perlambatan ekonomi China, stagnasi harga komoditas, penguatan dolar AS, kondisi keamanan Korea Utara, proses Brexit dan ancaman terorisme.

Baca Juga: Usai Jadi Menteri, Sri Mulyani Ingin Jadi Novelis

Meski demikian, pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2018 sebesar 5,4 persen yang bisa dicapai dengan penguatan konsumsi yang didukung kinerja investasi dan ekspor. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI