Jokowi Sindir Lulusan IPB Lebih Banyak Kerja di Bank

Rabu, 06 September 2017 | 13:40 WIB
Jokowi Sindir Lulusan IPB Lebih Banyak Kerja di Bank
Presiden Jokowi menghadiri pameran foto pembangunan infrastruktur di Monas, Jakarta Pusat. [Foto Kris - Biro Pers Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Presiden Joko Widodo menyindir lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang lebih banyak bekerja di perbankan dari pada mengembangkan pertanian. Padahal IPB merupakan salah satu perguruan tinggi terbesar di republik ini yang diharapkan mencetak sarjana untuk mengembangkan pertanian, sehingga dapat meningkatkan nikai tukar petani agar lebih sejahtera.

Sindiran ini dilayangkan Jokowi ditengah-tengah orasi dalam Dies Natalis ke-54 IPB di Graha Widya Wisuda, Kampus Dermaga, Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/9/2017).

‎"Maaf Pak Rektor, tapi mahasiswa IPB banyak yang bekerja di Bank. Saya cek direksi-direksi perbankan BUMN itu yang banyak dari IPB, manager-manager banyak dari IPB. Terus yang ingin jadi petani siapa? Ini pertanyaan yang harus dijawab oleh mahasiswa-mahasiswa. Ya harus saya sampaikan apa adanya, karena itu data yang saya peroleh," kata Jokowi.

Baca Juga: Jokowi: 10 Tahun Lagi Generasi Muda Tidak Nonton TV

‎Jokowi berharap mahasiswa lulusan pertanian, khususnya IPB dapat mengembangkan pertanian secara modern. Pasalnya perubahan dunia semakin cepat, tak terkecuali merambah sektor pangan.

"Inilah kunci bagaimana nilai tukar petani bisa bertambah. Siapa yang bisa menyiapkan industri benih, siapa yang bisa menyiapkan aplikasi-aplikasi modern untuk berproduksi, siapa yang bisa menyiapkan managemen penggilingan padi yang modern. Siapa yang bisa menyiapkan industri beras dengan packaging, kemasan yang baik selain saudara-saudara (mahasiswa) semuanya,"‎ ujar dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta para mahasiswa lulusan pertanian, khususnya dari IPB dapat‎ membantu para petani dalam pengelolaan pertanian secara modern. Petani harus diajarkan membangun badan usaha untuk pengelolaan pertanian seperti perusahaan dengan kepemilikan sendiri, bukan orang lain atau pengusaha besar.

"Arahnya semua ke sana, ajari petani-petani kita untuk bisa mengarah ke sana (membangun pertanian modern). Tidak mungkin nilai tukar petani itu naik, nilai tukar nelayan naik kalau tidak petani itu kita korporasikan, peternak itu kita korporasikan, nelayan itu kita korporasikan. Dari hulu sampai hilir mereka punya," ‎kata dia.

Baca Juga: Gara-gara Jokowi, Giring Gabung ke Partai Grace Natalie

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI