Pengamat: Industri Galangan Kapal Jangan Dimonopoli PT PAL

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 29 Agustus 2017 | 20:09 WIB
Pengamat: Industri Galangan Kapal Jangan Dimonopoli PT PAL
Kapal Selam KRI Nagapasa-403 tiba di dermaga Ujung, Surabaya, Jawa Timur. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kapal selam KRI Nagapasa 403 adalah Alutsista TNI AL terbaru memperkuat jajaran TNI. Pengadaannya masuk di dalam program MEF yang telah disetujui oleh pemerintah dan DPR. Kapal selam ini dibeli oleh Kementerian Pertahanan dari industri galangan kapal di Korea Selatan.

"Perkuatan kapal selam baru untuk mengimbangi antara tuntutan tugas TNI AL untuk pengamana perairan Indonesia dengan ketersediaan Alutsista. Kehadiran KRI Nagapasa 403 yang direncanakan digelar di pangkalan TNI AL Palu untuk ikut mengamankan perairan Blok Ambalat semakin memperjelas kebutuhan pembentukan Komando Armada RI Kawasan Tengah," kata pengamat militer dan intelijen Universitas Pertahanan, Susaningtyas Kertopati, di Jakarta, Selasa (29/8/2017).

Namun Nuning mengingatkan bahwa pada prinsipnya kedatangan Alutsista harus dibarengi dengan fasilitas logistiknya sehingga baik Alutsista maupun fasilitas pada akhirnya membutuhkan validasi organisasi, yakni Koarmateng.

Baca Juga: Kapal Selam KRI Nagapasa 403 akan Perkuat TNI AL

"Kedatangan KRI Nagapasa 403 juga menjadi akselerator bagi PT. PAL untuk berbenah diri menyiapkan sarana prasarana pembangunan kapal selama baru dan galangan kapal untuk pemeliharaan dan perbaikan," ujarnya.

Nuning juga menegaskan agar PT. PAL harus mampu menjaga sustainability peralatan KRI Nagapasa 403 baik platform dan permesinan maupun sistem deteksi dan senjata. Pada skala nasional, kedatangan KRI Nagapasa 403 juga momentum bagi industri maritim dan galangan kapal lainnya di seluruh Indonesia untuk ikut aktif menyiapkan diri menerima perbaikan kapal selam.

"Kita tidak boleh bertumpu hanya kepada PT. PAL. Pemerintah harus membuka kompetisi yang sehat agar tidak dimonopoli PT. PAL. Kompetisi industri yang sehat dapat meningkatkan kinerja industri pertahanan," jelasnya.

Koarmateng harusnya terwujud 2014 dengan Mako di Makassar sedangkan Koarmatim geser ke Sorong. Fasilitas sudah 75 persen tinggal geser saja tapi belum ada ijin dari Mabes TNI padahal kebutuhan sudah mendesak.

Baca Juga: Kementerian Pertahanan Beli Tiga Unit Kapal Selam Dari Korsel

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI