Pemerintah Provinsi Banten berupaya untuk mempercepat realisasi pembangunan infrastruktur yang termasuk proyek strategis nasional di Banten. Salah satunya adalah pembangunan jalan tol Serang-Panimbang untuk mendorong pemerataan pembangunan di Banten Selatan.
"Banyak langkah besar yang akan kita lakukan bersama, baik dengan pemerintah pusat, maupun kabupaten dan kota. Karena Banten kedepan akan menjadi pusat perhatian," kata Gubernur Wahidin saat memimpin rapat pengendalian proyek strategis nasional di Banten, di Pendopo Gubernur di Serang, Banten, Selasa (29/8/2017).
Dalam rapat tersebut Gubernur Banten meminta perkembangan dan kemajuan dari pelaksanaan proyek strategis tersebut diantaranya dari Kementerian PUPR, Kontraktor, Bappea Banten, BPN serta OPD terkait.
Baca Juga: Simulasi Pemilu 2019, Bupati Banten Butuh 2 Menit Mencoblos
"Karena nanti ada rencana kunjungan Pak Presiden ke Banten. Saya berharap semua melaporkan dari minggu keminggu, bulan ke bulan perkembanganya," kata Wahidin seraya mengingatkan jajarannya untuk terus memantau kelanjutan dari proyek maupun program prioritas tersebut.
Gubernur Banten mengakui masih banyak permasalahan terjadi di lapangan, misalnya pembebasan lahan yang membuat pelaksanaan proyek pembangunan infrastruktur itu tak berlangsung sebagaimana mestinya.
Selain jalan tol Serang-Panimbang, proyek lain yang ingin ia percepat adalah pembangunan Waduk Karian di Kabupaten Lebak, Waduk Sindangheula di Kabupaten Serang, dan kawasan industri Wilmar di Kabupaten Serang.
Wahidin Halim berharap semakin cepat kendala dalam pengerjaan proyek untuk diselesaikan, maka akan semakin cepat pula program tersebut dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Untuk itu, ia mengajak agar koordinasi dan sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Kabupaten dan Kota untuk lebih ditingkatkan.
Saya minta PaK Wakil, Pak Sekda mengagendakan setiap bulan, sejauh mana perkembangannya," katanya.
Baca Juga: Jakarta-Banten akan Bangun Jembatan Dadap, Permudah ke Bandara
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga mendengarkan langsung pemaparan mengenai perkembangan pembangunan jalan tol Serang-Panimbang dari Kementrian PUPR, perkembangan Waduk Karian dari kontraktor, pembangunan kawasan industri dari PT Wilmar.
Menurut Wahidin, beberapa hari lalu dirinya bersama Wakil Gubernur Andika Hazrumy bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, dalam pertemuan tersebut, dibahas perkembangan seputar proyek strategis nasional yang ada di Banten.
"Saya sudah bertemu Pak Presiden, melaporkan terkait kondisi infrastruktur jalan di Banten. Kenapa di Jawa Timur, Jawa Tengah bahkan Maluku sudah bagus, anggarannya juga besar. Sedangkan kita masih kecil, jalan nasional masih banyak yag rusak. Saya minta Perbatasan Sukabumi, Cilograng, sampai Tanjung Lesung harus bagus," kata Wahidin.
Sementara itu Kepala Bappeda Banten Hudaya mengatakan, progres pengadaan tanah dan pembangunan jalan tol Serang-Panimbang sampai dengan awal Agustus 2017, segmen satu pematokan Row Trase tol sudah 100 persen dan sosialisasi inventarisasi serta identifikasi lahan sudah dilakukan 100 persen.
"Direncanakan pada September ini akan dilakukan prioritas pembayaran uang ganti kerugian di lima desa kelurahan," kata Hudaya.
Sedangkan segmen dua dan tiga proses penyelesaian pendataan dan pada Bulan Oktober akan dilakukan pembayaran lahan. Sementara itu ada satu desa di Kabupaten Lebak yang belum masuk penetepan lokasi (Penlok) sehingga perlu dilakukan revisi.
"Kendaa lain masih banyak masyarakat yang belum memiliki bukti kepemilikan tanah," kata Hudaya. (Antara)