Bambang berharap, kerja sama antar BUMN dalam pengembangan lahan bisa kembali terjalin melalui pengembangan aset lahan RNI lainnya. "Saya harap, kerja sama ini tidak berhenti di sini demi perkuatan sinergi BUMN," terang Bambang.
Waskita Rajawali Tower sendiri tercatat merupakan proyek khusus perkantoran yang pertama dibangun oleh Waskita Realty. Meski demikian, beberapa unit perkantoran lainnya juga telah dibangun melalui proyek properti lainnya, yakni Teraskita (Hotel & Office) di Cawang.
Hadir sebagai perkantoran modern, nantinya Waskita Rajawali Tower bakal berdiri megah 15 lantai di atas lahan seluas 7.025 meter persegi (m2) Adapun untuk lahan parkir telah disediakan 1 basement dan 7 lantai gedung parkir.
Direktur Utama PT Waskita Realty, Tukijo, menjelaskan, gedung perkantoran modern ini juga bakal turut menjadi perkantoran bagi RNI maupun Waskita Karya. "Adapun nilai investasi pembangunan proyek Waskita Rajawali Tower ini sekitar Rp 600 miliar," terang Tukijo.
Baca Juga: Waskita Rajawali Tower, Proyek Terbaru Waskita Karya dan RNI
Mengusung tema fasad nan unik, yakni Blue Topaz, Waskita Rajawali Tower pun bakal tampil berbeda dengan bangunan perkantoran pada umumnya, Pasalnya, tampak luar bangunan ini direncanakan berbalut kaca dengan kilauan perhiasan berwarna biru.
Selain itu, gedung perkantoran ini nantinya juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern. Semisal pada ground floor terdapat kantor pelayanan perbankan, nursery room, garden, cafe, resto & coffe shop. Sedangkan pada basement dilengkapi tempat parkir (sepeda, motor maupun mobil), praying room & bath room. Tak hanya itu, Waskita Rajawali Tower juga memiliki garden floor facilities yang berlokasi di lantai 12.
Selain bekerja sama dengan RNI, perusahaan juga gencar melakukan sinergi dengan BUMN lainnya untuk mengembangkan ragam bangunan properti. Bekerja sama dengan PT KAI dalam membangun TOD Stasiun Bogor seluas lebih kurang 7 hektare (ha) lengkap dengan menghadirkan produk pilihan hunian MBR.