Haji Doni, Sang Juragan Mall Hewan Qurban Dari Depok

Adhitya Himawan Suara.Com
Senin, 28 Agustus 2017 | 16:34 WIB
Haji Doni, Sang Juragan Mall Hewan Qurban Dari Depok
Haji Ramdoni, pemilik Mall Hewan Qurban H Doni di Depok, Jawa Barat. [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Barulah Haji Doni akhirnya bisa diterima salah satu bank untuk memperoleh kredit demi ekspansi usaha. Namun ia menolak menyebut bank yang memberikan kredit.

Mall Hewan Qurban yang ia dirikan berbeda dengan tempat penjualan sapi lain yang umumnya masih dikelola secara tradisional. Ia menerapkan sistem pembayaran dengan kartu debit dilengkapi mesin EDC yang bekerja sama dengan beberapa bank. Ia mempekerjakan beberapa tenaga ahli dalam teknologi informasi untuk menunjang operasional Mall Hewan Qurban.

Tak cuma itu, ide menarik dari Haji Doni adalah menggunakan tenaga kerja wanita dari kantornya sendiri, maupun dari beberapa perusahaan properti dari koleganya sesama usaha untuk ikut membantu pemasaran sapi di Mall Hewan Qurban. "Jadi sebetulnya bukan SPG profesional seperti di mal, itu karyawan kita sendiri serta dari perusahaan lain yang kita perbantukan. Di luar negeri, itu sudah biasa. Cuma di Indonesia memang terasa aneh ada wanita berjualan sapi," ujarnya.

Haji Doni menegaskan bisnis penjualan sapinya tak cuma eksis menjelang Hari Raya Idul Adha. Sepanjang tahun, ia menjual 2000 ekor sapi potong untuk kebutuhan pasar setiap bulan.

Baca Juga: Mimi Silvia, Dulu Jurnalis, Kini Pebisnis Kuliner One Minang

Walau demikian, Haji Doni mengakui pasokan daging sapi potong dari perusahaan miliknya tetap belum mencukupi bagi pemenuhan kebutuhan konsumsi daging sapi nasional. Kondisi inilah yang membuat dirinya belum bisa melakukan ekspor daging sapi ke mancanegara.

Ia sendiri belum berencana membuat peternakan sapi sendiri. Ia masih memilih membeli sapi dari berbagai peternak sapi di seluruh wilayah Indonesia. Menurutnya, justru cara ini membuat dirinya bisa membantu penghasilan banyak peternak sapi tradisional.

"Kita belum mampu membuat peternakan sendiri. Selain itu, kalau kita bikin, kita justru tidak membantu peternak kita dong," tutupnya sambil tersenyum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI