Sejumlah kesepakatan peningkatan kerja sama berhasil dicapai antara Indonesia dan Viet Nam. Kesepakatan tersebut dicapai lewat pertemuan bilateral yang dilakukan antara Presiden Joko Widodo dengan Sekretaris Jenderal Partai Republik Sosialis Viet Nam Nguyen Phu Trong di Istana Merdeka, pada Rabu (23/8/2017).
Memberikan keterangan pers bersama usai pertemuan, Presiden Joko Widodo menyebut bahwa pertemuan tersebut berlangsung dengan sangat produktif. Setidaknya terdapat tiga isu utama yang menjadi fokus pembicaraan Indonesia dan Viet Nam yang disebutnya telah menjadi salah satu mitra strategis Indonesia sejak tahun 2013.
"Dalam pertemuan tadi kita memfokuskan pada tiga isu utama, yaitu peningkatan kerja sama di bidang maritim dan perikanan, perdagangan dan investasi, serta isu kawasan," ucap Presiden.
Dalam bidang maritim, kedua negara sepakat untuk mempercepat proses perundingan dalam penetapan batas wilayah zona ekonomi eksklusif. Sementara di bidang perikanan, keduanya juga sepakat untuk bekerja sama mengatasi pencurian ikan di perairan masing-masing.
Baca Juga: Jokowi Menerima Sekjen Partai Komunis Vietnam
"Di bidang perikanan, kedua negara sepakat untuk menindaklanjuti usulan Indonesia bagi dicapainya sustainable fisheries dan bekerja sama mengatasi illegal unreported and unregulated fishing," ia menjelaskan.
Indonesia dan Vietnam sendiri dalam tiga tahun terakhir berhasil meningkatkan nilai perdagangannya. Oleh karenanya, kedua negara berpandangan agar tren peningkatan tersebut dapat berlanjut di masa-masa mendatang.
"Kita telah membahas berbagai langkah dan inisiatif baru agar target perdagangan sebesar 10 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dapat dicapai. Sebagai negara kunci dan produsen utama lada dan karet di dunia, kita juga bersepakat untuk mengambil langkah konkret dalam menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kualitas kedua komoditas tersebut," ujarnya.
Presiden Joko Widodo secara khusus meminta kepada Nguyen untuk dapat memberikan perlindungan dan memfasilitasi keperluan para investor Indonesia di Viet Nam. Adapun dalam bersikap mengenai isu kawasan, Presiden Joko Widodo dan Nguyen Phu Trong menyadari pentingnya kesatuan dan kerja sama di antara negara-negara kawasan dalam mewujudkan visi masyarakat ASEAN tahun 2025.
"Kita menyambut baik kemajuan yang dicapai dalam kerangka code of conduct yang akan menjadi dasar yang kuat bagi pengaturan norma komprehensif di Laut Cina Selatan. Kita juga sepakat untuk menjadikan ASEAN sebagai motor bagi terciptanya perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan kawasan,"ia mengakhiri.
Baca Juga: Pansus Angket KPK: Presiden Jokowi Bisa Saja Dipanggil
Pertemuan yang dilakukan pada hari ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan Nguyen di Indonesia. Sebelumnya, ia tiba di Jakarta pada Selasa kemarin dan telah bertemu dengan pimpinan MPR, DPR, dan DPD Republik Indonesia.